Boston (ANTARA News) - Situs Dinas Intelijen AS (CIA), mengalami gangguan Rabu sore waktu AS dan saat bersaam kelompok peretas berna,ma Lulz Security mengatakan bertanggungjawab atas serangan cyber itu.

Lulz Security sudah mengklaim bertanggung jawab untuk serangan belum lama ini pada Senat AS, Sony Corp, News Corp dan jaringan televisi AS Public Broadcasting System (PBS).

Situs CIA awalnya tidak bisa diakses dari New York hingga San Francisco, dan Bangalore hingga London. Kemudian menjelang sore hari, layanan kian awut-awutan.

"Kami mencermati laporan-laporan ini," kata seorang juru bicara CIA.

Lulz Security sudah merusak berbagai situs, memasang informasi pribadi mengenai para konsumen dan para pengelola situs, dan membongkar konfigurasi jaringan pada beberapa situs.

Para analisis keamanan meremehkan serangan ini dengan mengatakan para peretas hanya pamer dan mencari sebanyak mungkin perhatian.

Jeffrey Carr, penulis buku "Inside Cyber Warfare: Mapping the Cyber Underworld" mengatakan, dalam kasus serangan CIA, para peretas tidak akan bisa mengakses data sensitif dengan membobol situs publik dinas rahasia AS itu.

"Yang mereka lakukan adalah mengatakan 'Lihat hebat kan kami,'" kata Carr. "Orang-orang ini sungguh- ingin membuat malu dengan mengatakan 'keamanan Anda sampah.'"

Lulz hanya mengklaim menyerang www.cia.gov, dan tidak ada bukti pada Rabu sore bahwa data sensitif dalam jaringan komputer internal dinas rahasia itu sudah ditembus.

Juga tidak ada bukti bahwa serangan itu berkaitan pembobolan jaringan keamanan baru-baru ini di Dana Moneter Internasional dan Lockheed Martin Corp. Lulz Security tidak dikaitkan dengan kejadian-kejadian itu.

Lulz, yang anggotanya menyebar di seluruh dunia, mengumumkan serangan tidak lama sebelum jam 6 sore waktu AS timur.

"Tango down (Tango ambruk)," kata kelompok itu di Twitter, menunjuk www.cia.gov.

Meskipun kelompok yang juga dikenal sebagai Lulz Boat itu dengan caranya sendiri lebih suka mengolok-olok dan terdiri dari aktivis, ketimbang orang-orang yang berniat jahat, para anggotanya dituduh telah melanggar hukum dan diburu FBI serta agen penegak hukum lainnya.

Lulz membobol situs Senat AS selama akhir pekan dan merilis data yang dicuri daro server komputer DPR.

Mei lalu kelompok itu memasang cerita palsu di situs PBS mengatakan bahwa penyanyi rap Tupac Shakur masih hidup dan tinggal di Selandia Baru. Padahal Shakur dibunuh pada 1996. (*)

Nenny

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011