Jember (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta, menyatakan menolak atau tidak setuju terhadap rencana penerbitan majalah
Playboy dari Amerika Serikat (AS) dalam edisi Indoneisa, karena akan merusak moral bangsa dan menurunkan martabat kaum perempuan.
"Kalau hanya untuk mencari keuntungan, jangan sampai menjatuhkan martabat bangsa dan derajat perempuan," kata Meutia disela-sela kunjungannya di lokasi bencana banjir, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), Rabu.
Ia bersama rombongan melihat lokasi bencana di Pasar Bunut, Dusun Bunut, Desa Kemiri, Kecamatan Panti. Setelah itu, ia menemui para pengungsi di Kecamatan Sukorambi sambil melihat kegiatan sekolah gembira bagi anak-anak korban bencana banjir.
Menurut dia, dengan mengeksploitasi tubuh wanita di majalah secara vulgar, maka akan menimbulan pola pikir masyarakat yang tidak baik, termasuk kepada perempuan itu sendiri, karena secara manusiawi harkat martabatnya telah dibuka kepada publik.
"Bukan kita tidak mau globalisasi, namun harus juga mempertimbangkan baik buruknya terhadap perkembangan masyarakat, termasuk tidak mengorbankan kepentingan nasional yang menjunjung moral dan nilai-nilai kemanusiaan," tuturnya.
Untuk itu, katanya, bila mencari keuntungan jangan sampai mengorbankan kepentingan yang lebih besar, yaitu mengorbankan harkat martabat perempuan dengan menampilkan aurat kaum hawa secara vulgar.
"Karenanya, saya tidak setuju dengan penerbitan majalah
Playboy edisi Indonesia itu," demikian Meutia Hatta. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006