Kita harus gencar menyosialisasikan barang-barang apa saja yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong pengembangan angkutan kargo dan pemeliharaan pesawat/maintenance, tepair, overhaul (MRO) di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka agar lebih optimal.
Menhub mengatakan, Bandara Kertajati tengah disiapkan menjadi pusat kegiatan logistik dan pemeliharaan pesawat, selain menjadi tempat embarkasi dan debarkasi haji dan umrah.
“Kita harus gencar menyosialisasikan barang-barang apa saja yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien,” kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Wamen PUPR: Tol Akses Bandara Kertajati dukung kawasan ekonomi Jabar
Dalam tinjauannya ke Bandara tersebut, Menhub menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak yaitu dengan BIJB, Angkasa Pura II, Airnav, Garuda Maintenance Facilities (GMF), dan jajaran Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.
Ia mendorong pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan para perusahaan kargo internasional misalnya dari Dubai, Hongkong, dan negara lainnya, agar pergerakan angkutan kargo terus meningkat.
“Perlu dilakukan presentasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memperkenalkan Bandara Kertajati kepada calon investor yang memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya mampu didarati pesawat wide body. Kita juga perlu memetakan potensi investasi di sekitar bandara ini,” ujarnya.
Terkait optimalisasi pemanfaatan fasilitas pemeliharaan pesawat (MRO), Menhub mengajak pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, dan instansi terkait lainnya.
“Bandara Kertajati bisa digunakan untuk pemeliharaan pesawat pemerintah,” tutur Menhub.
Baca juga: Menhub: Terminal Tirtonadi lebih dari sekadar simpul transportasi
Pada kesempatan yang sama Dirut BIJB Kertajati Muhammad Singgih mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan Bandara Kertajati sebagai kawasan terintegrasi/pusat pemeliharaan pesawat (AMO Center).
"Potensi pasar pemeliharaan pesawat masih besar karena sekitar 46 persen dari pesawat Indonesia masih melakukan pemeliharaan pesawat di luar negeri," kata Muhammad Singgih.
Untuk itu, ia menyampaikan permohonan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan daya saing pemeliharaan pesawat, di.antaranya yakni memusatkan armada pesawat yang dimiliki pemerintah (Basarnas, BNPB, dan instansi terkait lainnya) untuk melakukan pemeliharaan pesawat di Bandara Kertajati, memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk dan pembebasan biaya take off landing untuk pesawat yang akan melakukan maintenance, dukungan bea cukai, jaringan listrik, air, dan kesiapan fasilitas penunjang lainnya.
Bandara Kertajati memiliki luas gedung terminal kargo 4.480 m2.
Saat ini tengah dilakukan sejumlah upaya optimalisasi angkutan kargo yaitu pengembangan e-commerce hub (cargo village) dan kegiatan penerbangan kargo rutin oleh Asia Kargo.
Upaya-upaya tersebut diharapkan bisa meningkatkan kembali operasional Bandara Kertajati di tengah pandemi.
Turut hadir dalam tinjauan, Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiantono, Direktur Keamanan Penerbangan Dadun Kohar, Direktur Utama BIJB Kertajati Muhammad Singgih, Direktur Utama PT Angkasa Pura II M. Awaluddin, EGM PT AP II Bandara Kertajati, General Manager Airnav Cabang Kertajati dan Dirut PT GMF Andi Fahrurozi.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022