Jayapura (ANTARA) - Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano (BTM) sudah meminta warga yang bermukim di sekitar lereng gunung untuk mengungsi sementara di malam hari.
Permintaan itu sudah disampaikan ke para lurah saat mengunjungi lokasi banjir dan longsor yang terjadi Jumat dini hari (7/1).
"Mungkin wanita, anak-anak dan orang tua bila malam hari untuk sementara waktu diungsikan ke rumah kerabat, sedang lelaki dewasa menjaga rumah dan harus waspada," kata BTM kepada Antara, Ahad, di Jayapura.
Pihaknya bersama BPBD Kota Jayapura juga sudah menyebarkan pamflet yang berisi peringatan terkait bencana misalnya longsor, namun memang belum di semua lokasi.
Baca juga: Personel Kodim Jayapura bantu evakuasi korban banjir di Nimbokrang
Baca juga: 7.005 warga Kota Jayapura terdampak bencana
Masyarakat juga diminta untuk rajin memantau laporan BMKG mengingat dari hasil rapat, Sabtu malam (8/1), terungkap curah hujan diprediksi terjadi hingga awal bulan Maret mendatang.
Bahkan diprediksi intensitas curah hujan di bulan Februari lebih tinggi dibanding saat ini sehingga masyarakat diminta untuk benar-benar waspada.
Pemkot saat ini sudah melakukan pembersihan di sejumlah kawasan yang terjadi penyumbatan akibat tertimbun sedimen sehingga wilayah yang sebelumnya banjir secara berlahan sudah surut airnya.
Bahkan Senin (10/1), dijadwalkan dilakukan kerja bakti bersama seluruh komponen yang diawali dengan apel, kata BTM.
Banjir yang terjadi di empat distrik dari lima distrik di wilayah Kota Jayapura itu menyebabkan 7.005 orang jadi korban, sedangkan tanah longsor menyebabkan 12 warga Distrik Jayapura Utara tertimbun longsor, tujuh orang diantaranya meninggal.
Pemkot Jayapura saat ini membuka posko di tiga lokasi yakni pasar Youtefa, Perumahan Organda dan SMA 4 Entrop.*
Baca juga: 240 Rumah warga di Nimbokrang, Kabupaten Jayapura terendam banjir
Baca juga: 380 personel Polda Papua bantu penanganan banjir dan Longsor Jayapura
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022