Saham Astra International (ASII), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang kemarin naik cukup signifikan kami perkirakan akan melemah akibat aksi `profit taking` dan berimbas pada saham lainnya.
Jakarta (ANTARA News) - Minimnya sentimen dari data ekonomi Asia dan juga dalam negeri membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis dibuka tertekan 25,88 poin.
IHSG dibuka turun 0,68 persen menjadi 3.768 poin, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 6,67 poin atau 0,99 persen ke posisi 665,45 poin.
"Memburuknya krisis utang Yunani serta data ekonomi AS yang mengecewakan, menjadikan bursa Asia terkoreksi cukup signifikan pagi ini," kata Kepala riset Samuel Sekuritas, Christine Salim di Jakarta, Kamis.
Sementara, Bursa Regional seperti Indeks Hang Seng melemah 335,21 poin (1,50 persen) ke level 22.010,29, Indeks Nikkei-225 turun 80,17 poin (0,84 persen) ke level 9.485,40, dan Indeks Straits Times melemah 26,31 poin (0,86 persen) ke level 3.028,52.
Ia menambahkan, bursa AS kemarin rata-rata ditutup melemah lebih dari satu persen akibat data indeks manufaktur New York jauh lebih buruk dari ekspektasi dan kekhawatiran bantuan terhadap Yunani tertunda.
"Hal itu memfaktorkan permintaan minyak AS yang turun untuk pertama kalinya dalam lima minggu, menjadikan minyak terkoreksi cukup signifikan sebesar 4,6 persen ke level 94,8 dolar AS per barel," katanya.
Ia menambahkan, setelah indeks BEI mengalami kenaikan pada perdagangan (Rabu 15/6) memicu pelaku pasar mengambil posisi ambil untung.
"Saham Astra International (ASII), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang kemarin naik cukup signifikan kami perkirakan akan melemah akibat aksi `profit taking` dan berimbas pada saham lainnya," ujarnya.
(T.KR-ZMF/B/S004/B/S004) (ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011