"Iran telah meluncurkan roket buatan domestik dan Rasad I itu telah masuk orbit," lapor Al Alam mengenai peluncuran satelit kedua buatan Iran itu.
Pada Februari 2009, Iran meluncurkan satelit buatan sendiri pertamanya, satelit penelitian dan telekomunikasi OMID (Harapan) yang dilukiskan mereka sebagai satu langkah besar bertepatan dengan ulang tahun ke-30 Revolusi Islam 1979.
Iran menempatkan program ruang angkasanya sebagai kebanggaan nasional, sementara Satelit Rasad I (Observasi) akan digunakan untuk mengirim gambar dan prakiraan cuara.
Al Alam melaporkan, "Satelit itu diluncurkan oleh roket Safir. Satelit itu masuk orbit 260 KM (163 mil) di atas Bumi. Itu (satelit) mampu memotret Bumi."
Rasad-I dapat memutar 15 kali mengelilingi Bumi setiap 24 jam, dan memiliki jangka hidup dua bulan.
Para pakar Barat mengatakan Iran jarang mengungkapkan rincian mengenai tingkat kemajuan teknologinya, sementara banyak teknologi Iran adalah modifikasi dari peralatan yang dipasok China, Korea Utara dan negara lainnya.
Amerika Serikat dan sekutunya khawatir Iran berusaha membuat bom atom dan mengkhawatirkan teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk meluncurkan satelit dapat juga digunakan untuk meluncurkan hulu ledak.
Iran membantah memiliki ambisi untuk mengembangkan bom atom dan menegaskan program ruang angkasa dan nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan damai.
Rasad I, yang pada awalnya dijadwalkan meluncur pada Agustus 2010, dibuat oleh Universitas Malek Ashtar di Teheran, yang masih ada kaitannya dengan pasukan elit Garda Revolusi Iran.
Pada Februari lalu, Presiden Mahmoud Ahamadinejad mengungkapkan empat prototipe baru satelit buatan dalam negeri yang Iran harapkan dapat diluncurkan sebelum Mei 2012.
Iran mengungkapkan apa yang mereka sebut empat prototipe baru satelit buatan Iran, yaitu Rasad, Fajr, Zafar (Kemenangan) dan Amir Kabir-I dan juga mesin roket Safir-B1 (Ambassador-BI).
Teheran menyatakan ingin mengirim warga Iran ke ruang angkasa pada 2020.
Fajr adalah satelit pengamatan yang dibuat oleh kementerian pertahanan, sementara Amir Kabir-I yang perinciannya tidak didapat, dibuat oleh Universitas Amir Kabir Teheran.
Roket Safir-BI disebut dapat membawa satelit seberat 50 Kg (110 pon) ke orbit eliptik 300-450 Km (di atas Bumi).(*)
SYS/S008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011