Medan (ANTARA News) - Diperkirakakan 376 rumah warga mengalami kerusakan, akibat gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (15/6) sekitar pukul 07.08 WIB dan pukul 10.01 WIB.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Drs Sanggam Hutagalung, ketika dihubungi ANTARA News dari Medan, Rabu, mengatakan bahwa kerusakan rumah tersebut terdiri dari rusak berat dan ringan di Desa Nahornop Marsada, Kecamatan Pahae Jae dan Desa Silosung, Kecamatan Simangamban, Kabupaten Taput.
Jumlah kerusakan rumah tersebut, menurut dia, masih hasil data sementara dan kemungkinan masih terus bertambah jumlahnya, karena petugas masih terus mengira di lokasi kejadian yang terkena gempa itu.
"Data 376 rumah yang rusak tersebut, tercatat hingga Rabu sekitar pukul 17.00 WIB," kata mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Tapanuli Tengah itu.
Dia mengatakan, selain ratusan rumah penduduk yang rusak, juga sejumlah bangunan perkantoran berupa kantor camat, kepala desa, rumah sekolah, puskesmas, jalan raya yang ada di daerah tersebut.
Bangunan perkantoran yang hancur itu, juga saat ini masih didata oleh petugas.
"Sampai saat ini, petugas Pemkab Taput masih terus bekerja di lapangan untuk dan memantau apa-apa yang rusak dan hancur, akibat gempa tersebut," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai ratusan warga yang kehilangan tempat tinggal itu, Sanggam mengatakan, mereka korban gempa ditampung di posko dan tenda-tenda yang disediakan pemerintah.
Warga tersebut juga diberikan bantuan makanan, dan bagi mereka yang sakit dan luka-luka ringan diobati.
"Pemkab Taput juga memiliki kepedulian yang cukup tinggi terhadap warganya yang terkena musibah gempa.Bantuan makanan dari sejumlah pengusaha juga terus berdatangan ke lokasi kejadian," katanya.
Lokasi gempa yang cukup parah terjadi di Desa Nahornop Marsada, Kecamatan Pahae Jae atau 65 Km arah Barat Kota Tarutung dan sekitar 367 Km arah Timur Kota Medan.
Sebelumnya, Staf Pelayanan Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Albertus Simanullang mengatakan, gempa pertama berpusat di 1.79 lintang utara (LU) dan 99.13 bujur timur (BT).
Gempa pada pukul 07.08 WIB itu terjadi di 30 Km tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah.
Sedangkan gempa kedua berpusat di 1.83 LU dan 99.07 BT atau 22 Km tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah.
Berdasarkan perkiraan BBMKG Wilayah I Medan, gempa berkekuatan 5,5 SR yang terjadi dua kali tersebut tidak memiliki potensi menimbulkan gelombang tsunami.
"Gempanya terjadi di darat. Jadi, tidak berpotensi tsunami," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011