Jakarta (ANTARA News) - Menanggapi akan terbitnya majalah Playboy versi Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan melansir gerakan antipornografi bersamaan dengan kongres Muslimat Nahdlatul Ulama di Batam Maret mendatang. "PBNU sudah minta kepada Pengurus Pusat Muslimat NU supaya di dalam kongresnya pada Maret di Batam melansir gerakan antipornografi, sehingga penerbitan (majalah) ini akan menjadi titik tolak gerakan moral," kata Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi di Jakarta, Rabu. Pada 2002, katanya, PBNU dan Muhammadiyah bersama-sama menerbitkan gerakan moral antikorupsi "yang satu atau dua tahun kemudian direspons oleh pemerintah dan sekarang sudah berjalan..." Menurut rencana, majalah yang mendapat izin penerbitan pada akhir November 2005 lalu akan mulai beredar pada Maret 2006. "Maka pada Maret mendatang kita akan memasuki gerakan moral antipornografi, karena pornografi itu menghancurkan karakter bangsa, mendorong seks bebas dan hidup hedonis yang sangat tidak produktif untuk perkembangan bangsa yang akan datang," papar Muzadi. Ia mengakui bahwa memberantas pornografi tidak mudah, khususnya yang sudah menjadi industri. "Memberantas pornografi tidak mudah. Hampir sama sulitnya dengan memberantas korupsi. Karena sudah menjadi industri maka gerakan antipornografi pasti akan merugikan secara finansial kepada industri itu," katanya. Muzadi yang sejak semula tidak setuju dengan rencana penerbitan majalah itu berharap agar pihak-pihak yang berwenang mengeluarkan rekomendasi agar izin penerbitan itu dibatalkan. "Saya minta supaya yang mempunyai inisiatif (untuk menerbitkan) menghentikan rencananya karena penerbitan itu hanya akan menyempurnakan kerusakan ahlak dan pornografi. "Memang orang bisa berdalih bahwa selama ini pornografi sudah berjalan tetapi kalau dikeluarkan majalah formal itu artinya melegalisasi," kata Muzadi. Karena itu PBNU akan menemui Presiden, seluruh departemen, DPR dan ormas-ormas seluruh agama untuk membicarakan masalah tersebut. Ia juga berharap DPR mengeluarkan peraturan yang menetapkan kriteria tentang bagaimana tampil di depan umum, karena hal itu berpengaruh kuat dalam pembentukan karakter bangsa pada generasi muda.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006