"Harus ada pernyataan resmi dari aparat terkait ancaman teror dan isu SMS menjelang putusan Abu Bakar Baasir. Harus ada yang bertanggungjawab," kata Nurhayati di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan, aparat seperti Kepolisian, Inteligen serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme seharusnya mampu melakukan deteksi dini terhadap isu teror dan SMS yang meresahkan masyarakat.
"Aparat itu seharusnya sudah melakukan deteksi dini dan seharusnya isu ancaman teror dan SMS tidak terjadi," ungkap dia.
Anggota Komisi I DPR RI menyebutkan, Indonesia tidak seperti negara lain seperti Afganistan yang selalu dihantui teror.
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan SMS ancaman bom dan teror tersebut.
"Masyarakat diminta tenang, jangan panik. Biarkan aparat menangani masalah tersebut," ujarnya,
Terkait dengan teror dan SMS yang berisi ancaman bom itu, kesigapan dari inteligen sangat diperlukan.
"Kita minta dukungan masyarakat agar RUU Inteligen bisa diselesaikan dengan cepat, baik dan bisa melindungi masyarakat," ungkapnya.
Sebelumnya, beredar SMS yang berisi ancaman bom. SMS itu beredar terkait dengan rencana Pengadilan Jakarta Selatan yang akan menjatuhkan vonis kepada tersangka terorisme Abu Bakar Baasyir besok.
(Zul/S026)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011