Untuk saat ini, infeksi EHEC mengerikan telah merenggut 36 nyawa di Jerman dan satu di Swedia.
Anak dari koa Celle ini meninggal di rumah sakit di Hanover karena gagal ginjal dan kerusakan abnormal pada sel darah merah, dua gejala ekstrim dari infeksi E. coli enterohaemorrhagic (EHEC), kata pihak berwenang di negara bagian Lower Saxony.
Anak itu menjadi korban fatal termuda sejak menyebarnya wabah E. coli bulan Mei. Ayahnya dan saudaranya berumur 10 tahun juga terinfeksi bakteri mematikan itu, tetapi pulih kembali, kata dokter kepada sebuah koran lokal.
Robert Koch Institute, lembaga pencegahan dan pengawasan penyakit nasional Jerman mengatakan bahwa total 3,235 kasus telah dilaporkan di negara itu.
Di antara mereka, 782 orang menderita sindrom uremik hemolitik (HUS), sebuah penyakit yang mengancam jiwa yang timbul dari E. coli yang akan menghancurkan ginjal manusia dan sistem saraf.(*)
H-AK/B002
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011