London (ANTARA News) - Ratusan orang yang seolah menantang hujan mengambil bagian dalam acara Brighton Naked bike Ride (naik sepeda sambil telanjang bagi warga Brighton Inggris) Selasa waktu setempat. Dan mereka dikabarkan akan kembali lagi melakukan hal yang sama setiap bulannya.
Cuaca buruk tak menghalangi niat para pesepeda itu. Mereka mengendarai sepedanya di jalanan kota untuk berdemo mengenai kerawanan pengguna sepeda di jalanan dan untuk memprotes melawan ketergantungan minyak.
Meski begitu, sejumlah partisipan dalam acara keenam tahunan itu lebih sedikit ketimbang tahun sebelumnya. Pihak penyelenggara mengatakan mereka mungkin mengikuti acara lain pada September ketika mereka berharap cuacanya akan lebih baik.
Sebelum acara itu digelar, para peserta diingatkan oleh sosok pesepeda Jo-walters (28) dari Westbourne Street Hove yang meninggal setelah kehilangan kendali sepedanya di jalur sepeda A270 antara wilayah Brighton dan kampus Universitas Falmer.
Dosen baru itu menderita cedera kepala berat setelang ditabrak sebuah mobil van pada 13 Juli.
Para peserta acara itu kemarin didorong untuk beraksi telanjang seberani mungkin. Dan banyak dari mereka yang mencat tubuhnya dengan desain yang penuh warna sebagai upaya ambil bagian dalam aksi itu.
Rencana rute yang dilalui telah diperpendek seiring dengan kondisi cuaca tetapi beberapa orang masih terlihat berpergian jauh hingga ke wilayah Leeds dan Liverpool.
Ia mengatakan, "Orang biasanya begitu mendukung dan mereka bertepuk tangan untuk kami dan berteriak "bagus" Orang di kota tampaknya sangat menyukai acara itu. seperti dikutip dari The Argues.
Mark Smith (37) yang berasal dari jalan Carlyle Brighton, membawa serta putranya Fenner (7) dan Sully (4) untuk melihat acara itu.
Ia mengatakan, "Saya telah banyak naik sepeda.Anak saya bisa belajar naik sepeda di jalanan. Saya ingin menunjukan pada mereka bagaimana rentannya pesepeda itu,"
Sementara itu Joe Newbigin (25) dari Brighton, yang mengambil bagian dalam acara itu mengatakan, "Hal ini merupakan cara yang sangat bercerita untuk menunjukan rentannya pesepeda."
(*)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011