Jakarta (ANTARA News) - Nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Rabu melemah 43 poin ke posisi Rp8.571 dibanding posisi terakhir sebelumnya Rp8.528.
Pengamat pasar uang Monex Investindo Futures, Johanes Ginting di Jakarta, Rabu mengatakan, pelaku pasar kembali melakukan aksi ambil utung (profit taking) pada mata uang rupiah terhadap dolar AS seiring masih minimnya sentimen positif.
"Ekonomi dunia masih cenderung melambat memicu pelaku pasar kembali melepas porfolionya pada mata uang," kata dia.
Kendati demikian, lanjut dia, inflasi China yang dianggap positif oleh pelaku pasar dapat menjadi sentimen positif pada hari ini.
Ia mengatakan, China merupakan salah satu acuan ekonomi dunia, dengan perekonomian yang relatif stabil terlihat dari inflasi disana akan berdampak positif salah satunya pada harga komoditi.
Ia menambahkan, imbal hasil investasi di "emerging market" yang masih tinggi di banding negara-negara maju seperti AS masih menjadi salah satu faktor positif investor melakukan penanaman modal di "emerging market" termasuk di dalam negeri.
"Imbal hasil kita masih tinggi, dibanding AS yang masih rendah, jadi penanaman modal asing masih akan terus masuk sehinga rupiah masih dapat bergerak dalam area positif," ujarnya.
Ia menambahka, selama AS belum menaikkan suku bunganya investor akan cenderung menempatkan dananya pada negara-negara berkembang di Asia.
"Meski demikian, harus diwaspadai juga dana asing yang keluar dari dalam negeri (capital outflow) karena pada tahun lalu dana asing masuk ke dalam negeri cukup deras," ujar dia.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011