Bali Ekspor Ikan Kakap 28,8 Ton

Dari segi volume pengiriman ikan Kakap ke pasaran luar negeri bertambah 20,80 persen, karena bulan sebelumnya hanya mengapalkan 22,21 ton.

Denpasar (ANTARA) - Bali mengekspor ikan kakap sebanyak 28,8 ton senilai 125.453,52 dolar AS selama bulan April 2011, meningkat 6,05 persen dibanding bulan sebelumnya seharga 118.291,84 dolar.

"Dari segi volume pengiriman ikan Kakap ke pasaran luar negeri bertambah 20,80 persen, karena bulan sebelumnya hanya mengapalkan 22,21 ton, kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, dengan demikian Bali selama caturwulan I-2011 mengekspor ikan kakap sebanyak 94,46 ton seharga 493.139,91 dolar AS.

Kondisi tersebut dari segi nilai dan volume menurun masing-masing 16,22 persen dan 29,27 pesen dibanding caturwulan I-2010 yang mencapai 133,55 ton seharga 588.830 dolar AS.

Kondisi tersebut sangat tergantung dari persediaan ikan kakap hasil tangkapan nelayan setempat serta permintaan pasaran luar negeri.

Ketut Teneng menjelaskan, ikan kakap merupakan salah satu dari sebelas jenis hasil perikanan dan kelautan Bali yang berhasil menembus pasaran luar negeri.

Ekspor ikan kakap memberikan kontribusi sebesar 0,29 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan sebesar 168,13 juta dolar AS selama caturwulan I-2011, turun 7,15 persen dari caturwulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 181,08 juta dolar AS.

Ketut Teneng menjelaskan, hasil perikanan dan kelautan lain yang berhasil menembus pasaran ekspor ikan hias hidup mampu menyumbangkan 537.467,85 dolar AS, Kepiting 493.139 dolar AS, Kerapu 3,38 juta dolar AS dan Lobster 137.094 dolar AS.

Ekspor hasil perikanan yang paling meninjol ikan Tuna dalam bentuk segar dan beku yang mampu meraup 25,79 juta dolar AS, menyusul sirip ikan hiu dan Rumput Laut.

Ekspor hasil perikanan dan kelautan tersebut pada masa-masa mendatang diharapkan lebih meningkat, mengingat matadagangan yang dikapalkan dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri, harap Ketut Teneng.

(ANTARA)