Pemda setempat telah berupaya mendirikan Posko dan masih terus mendata kerusakan lain serta menyarankan warga korban untuk tinggal pada tenda yang disediakan.
Tapanuli Utara, Sumut (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Utara, Sumatra Utara melakukan pendataan terhadap kerusakan akibat bencana gempa berkekuatan 5,5 skala Richter yang terjadi dua kali pada Selasa (14/6) pukul 07.08 WIB dan 10.01 WIB di wilayah tersebut.
"Kita telah mendata serta membuat laporan atas kerusakan dan korban yang terjadi akibat guncangan gempa berkedalaman 10 km di bawah tanah, pada 30 km arah tenggara kota Tarutung tersebut," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tapanuli Utara Tumbur Hutabarat di Tarutung, Rabu.
Ia mengatakan, gempa berpusat di 1.79 lintang utara (LU) dan 99.13 bujur timur (BT) itu telah mengakibatkan sejumlah kerusakan di kecamatan Pahae Jae, yakni, robohnya 11 ruang kelas gedung SMA negeri 1, karena rusak berat dan kerusakan pada lima belas ruang kelas SMP Negeri 1.
Selain itu, kerusakan terjadi pada sejumlah rumah ibadah, di antaranya, Masjid Raya Aek Botik, gereja HKI, gereja HKBP Sukamaju serta gereja Bethel Injil yang mengalami rusak berat.
"179 unit rumah penduduk rusak dan korban luka ringan mencapai 50 orang serta mengakibatkan kerusakan pada Balai Benih Ikan dan dua unit bangunan PAUD ditambah 1 unit gedung TK," kata Tumbur.
Kerusakan di kecamatan Pahae Julu, kata dia, mengakibatkan tiga titik jalan lintas Sumatera mengalami longsor dan kerusakan pada gereja HKBP Sigompulon dan HKBP Siumataniari serta satu unit rumah penduduk.
Di kecamatan Simangumban, lanjutnya, guncangan gempa mengakibatkan tujuh unit rumah penduduk rusak berat, 26 unit rusak ringan, 1 unit gereja HKBP dan 1 unit Masjid rusak ringan serta 1 unit gedung SD mengalami kerusakan ringan.
Ia mengatakan, pihaknya telah menghimbau penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar tinggal di tenda sementara.
"Pemda setempat telah berupaya mendirikan Posko dan masih terus mendata kerusakan lain serta menyarankan warga korban untuk tinggal pada tenda yang disediakan," kata Tumbur.
(T.KR-JRD) (ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011