Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari pasar domestik senilai Rp1,68 triliun pada pekan pertama tahun 2022, yakni dari tanggal 3 - 6 Januari 2022.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan dana asing keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2,93 triliun, namun terdapat modal asing masuk ke pasar saham senilai Rp1,25 triliun.

Dengan demikian, secara keseluruhan sejak tanggal 1 - 6 Januari 2022, terdapat aliran modal asing masuk neto sebesar Rp5,33 triliun di pasar SBN dan aliran modal asing keluar neto senilai Rp600 miliar di pasar saham.

Bank sentral turut mencatat premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 77,27 basis poin (bps) per 6 Januari 2022 dari 73,55 bps per 31 Desember 2021.

Sementara itu, imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun tercatat naik dari level 6,37 persen pada akhir hari Kamis (6/1/2022), menjadi 6,42 persen pada Jumat pagi.

Posisi yield tersebut masih cukup jauh jika dibandingkan suku bunga obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun yang tercatat naik ke level 1,72 persen.

Di sisi lain, Erwin menyebutkan nilai tukar rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.360 per dolar AS pada hari ini, sedikit menguat dari Rp14.390 per dolar AS pada penutupan kemarin sore.

Indeks dolar AS (DXY) pun menguat ke level 96,32 pada penutupan perdagangan Negeri Paman Sam pada hari kemarin.

Untuk diketahui, DXY adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya, yaitu euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Baca juga: BI sebut ada modal asing keluar Rp2,01 triliun di minggu ke-5 Desember
Baca juga: Menkeu: RI lebih mampu bertahan hadapi "tapering" Fed dari negara lain
Baca juga: BI catat nilai tukar rupiah melemah terbatas pada pertengahan Desember

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022