Mataram (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar membuka ASEAN Workshop tentang Praktik Terbaik Pemberdayaan Perempuan di Usaha Mikro dan Kecil yang berlangsung pada pada 14-16 Juni 2011 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Acara ini digelar untuk meningkatkan people to people contact ASEAN di Indonesia agar bisa dirasakan kebersamaannya oleh seluruh masyarakat," katanya saat membuka ASEAN Workshop tentang Praktek Terbaik Pemberdayaan Perempuan di Usaha Mikro dan Kecil di Hotel Jayakarta, Lombok, NTB, Selasa malam.
Dia mengatakan, acara tersebut dihadiri perempuan-perempuan yang berhasil dalam kegiatan ekonomi mikro dan kecil di negaranya masing-masing.
"Inilah kesempatan kita untuk memperkuat jaringan dan mendapat berbagai masukan terkait pengembangan usaha mikro yang dikelola oleh perempuan," katanya.
Dia juga mengatakan, untuk meningkatkan solidaritas dan rasa kebersamaan sesama anggota ASEAN diharapkan masyarakat ASEAN saling membantu dan membangun dalam peningkatan bidang ekonomi.
"Tantangan besar yang kita hadapi adalah kondisi sumber daya manusia yang ada, dan kurangnya akses serta partisipasi ekonomi dan politik perempuan, contohnya akses perkreditan dan informasi serta rendahnya upah perempuan di banding laki-laki," katanya.
Untuk itulah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan acara ASEAN Workshop tentang Praktek Terbaik Pemberdayaan Perempuan di Usaha Mikro dan Kecil.
Selain menjadi program tindak lanjut dari keketuaan Indonesia di ASEAN tujuan dari workshop adalah mendokumentasikan praktek terbaik di regional ASEAN dalam pemberdayaan ekonomi mikro dan kecil perempuan terutama dalam hal perkreditan, pemasaran, dan pengembangan inovasi usaha.
Dia menambahkan, melalui acara itu akan ada rekomendasi pembentukan forum organisasi perempuan dan lembaga kredit mikro regional ASEAN sebagai media dalam menyiapkan dan memformulasikan materi yang dibutuhkan untuk aksi kebijakan.
Narasumber pada kegiatan tersebut adalah wakil perempuan pengusaha dari China, Filipina, dan Vietnam serta Indonesia.
Peserta sendiri akan berjumlah sekitar 100 orang yang terdiri dari wakil-wakil organisasi perempuan di pusat dan di daerah serta perwakilan dari negara-negara anggota ASEAN serta Cina.
"Rekomendasi penyempurnaan kebijakan dan langkah-langkah terkait dengan pemberdayaan perempuan di usaha mikro dan kecil di tingkat ASEAN yang akan disampaikan kepada Ketua ASEAN secara tertulis sebagai masukan bagi KTT ASEAN II pada bulan Oktober 2011 yang akan datang," katanya.
Pada 16 Juni 2011 setelah penutupan workshop, peserta direncanakan akan menanam pohon pada lokasi kunjungan ke lapangan di Lombok Barat untuk melihat langsung praktek-praktek terbaik berupa produk yang dibuat oleh kelompok perempuan mikro dan kecil.(*)
(T.W004/S019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011