Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pembelian pesawat untuk keperluan kepresidenan merupakan sesuatu yang wajar.

"Pesawat Kepresidenan, wajar-wajar saja. Mau pakai Garuda juga pakai ongkos, 25 ribu (dolar AS) per jam," katanya di Jakarta, Selasa, usai berbicara dalam sebuah acara diskusi yang digelar ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).

Pernyataan Jusuf Kalla tersebut disampaikan menjawab pertanyaan wartawan mengenai rencana pembelian pesawat kepresidenan oleh pemerintah.

Menurut Jusuf Kalla, sebagai salah satu negara besar adalah hal yang wajar apabila Indonesia memiliki sebuah pesawat kepresidenan sendiri.

"Karena kalau pun pakai Garuda, sekali lagi tidak `free`," ujar Jusuf Kalla yang akrab disapa JK itu.

Dalam kondisi negara seperti ini, katanya, sepanjang bisa dicicil, tidak masalah. "Dulu saya minta Garuda yang beli, baru pemerintah menyewa Garuda," katanya.

Sebelumnya, pemerintah berencana membeli pesawat kepresidenan jenis Boeing 2 seharga 58 juta dolar AS atau sekitar Rp494 miliar. Alasannya, dengan membeli pesawat bagi perjalanan RI 1 itu akan lebih menghemat anggaran negara daripada menyewa pesawat setiap kali presiden berkunjung ke luar daerah atau luar negeri.

Rencana pembelian pesawat itu kabarnya juga telah disetujui oleh Menteri Keuangan pada 27 Desember 2010 lalu. Pesawat kepresidenan itu rencananya akan mulai dirakit oleh perusahaan pembuat pesawat Boeing di Amerika Serikat pada 2012 dan diperkirakan selesai pada 2013.

(M041*A041/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011