Jakarta, 14/10 (ANTARA) - Dalam upaya menggagas strategi pelaksanaan koridor ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI), Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad memberikan kuliah umum pada acara Temu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Indonesia Timur bertajuk Dari Timur Indonesia Bangkit yang dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar hari ini (14/6). "KTI harus menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar utama koridor ekonomi di kawasan tersebut. Kawasan ini memiliki potensi dan kondisi geografis yang mendukung untuk memajukan sektor ini sebagai mainstream pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya", tegas Fadel.
Sektor kelautan dengan komoditas perikanan dapat berperan sebagai lokomotif pembangunan di KTI, disamping sektor pertanian, telekomunikasi dan energi, lanjut Fadel. Komoditas perikanan dikembangkan dengan koridor wilayah Sulawesi - Maluku dan Bali - Nusa Tenggara. Sementara lokus daerahnya adalah Makasar, Manado, Lombok dan Kupang. "Salah satu mega proyek perikanan di KTI yang akan di kembangkan adalah Morotai sebagai kawasan mega minapolitan" tuturnya.
Pembangunan sektor kelautan dan perikanan sebagai sektor unggulan di KTI ditempuh melalui empat langkah. Pertama, membangun minapolitan sebagai jejaring pertumbuhan ekonomi kawasan. Kedua, mengembangkan value chain management untuk sektor kelautan dan perikanan untuk meningkatkan kualitas produknya sehingga unggul di pasar internasional. Ketiga, menetapkan komoditas unggulan untuk kegiatan budidaya dan tangkap. Keempat, mengembangkan perikanan budidaya untuk ikan yang bernilai ekonomis tinggi. "Intervensi Pemerintah dilakukan untuk memacu pelaksanaan koridor ekonomi sehingga tercipta keseimbangan dan keadilan, utamanya pembangunan berbasis sektor kelautan dan perikanan di daerah", tegas Fadel.
Dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Selatan, Menteri Kelautan dan Perikanan berkesempatan untuk bertemu dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo dan mengunjungi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) Maros, Sulawesi Selatan. Dalam pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Fadel mendorong kegiatan ekspor produk perikanan dari KTI dapat dilakukan secara langsung melalui Makassar. Beberapa produk perikanan yang akan dipacu produksi dan ekspornya dari Sulawesi Selatan adalah kerapu, udang, tuna,rumput laut, dan kepiting soka. Disamping itu, Fadel juga mendorong Sulawesi Selatan dapat mengisi kelangkaan daging sapi saat ini di Jakarta melalui peningkatan pengiriman produk perikanan. "Ikan dapat mensubsitusi daging sapi yang saat ini mulai langka akibat penghentian impor daging sapi dari Australia", ungkap Fadel.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0811836967)
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011