Jakarta (ANTARA News) - Krisis ekonomi yang membuat rakyat menderita menjadi bahan baku humor satir bagi pelawak Sukirun (Kirun) ketika dia menjadi dalang wayang kulit dalam "Konser Kebangsaan Wayang Simfoni" di Jakarta, minggu lalu. "Biaya sekolah mahal, orang miskin tidak boleh sekolah. Biaya kesehatan mahal, orang miskin tidak boleh sakit. Lah biaya tanah kuburan mahal, orang miskin tidak boleh mati," kata Kirun saat membawakan cerita "Semar Menagih Janji" dalam konser tersebut. Pada pertunjukan wayang kulit dengan iringan musik perpaduan antara karawitan, band, dan orkestra itu, Kirun juga mempersoalkan berbagai bencana alam dan wabah penyakit yang melanda Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, satu di antaranya tentang wabah flu burung. "Burung kok mateni (membinasakan). Seharusnya kan burung itu nguripi (menghidupkan). Aku teko (lahir) ya lantaran burung," katanya, disambut gelak tawa ratusan pengunjung yang menyaksikan acara tersebut. Kirun saat itu tampil dalam konser pertama yang digelar Lesbumi, sejak organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) itu dibangkitkan lagi pada 2004 dari tidur panjangnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006