Jenewa (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan, Senin malam waktu setempat atau Selasa dini hari WIB tiba di Jenewa, Swiss, untuk memulai kunjungan kerja di Swiss dan Jepang, selama enam hari, 13-18 Juni 2011.
Kedatangan Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono di bandara Cointrin, Jenewa disambut oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Swiss Djoko Susilo, Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Organisasi-Organisasi PBB di Jenewa dan sejumlah pejabat KBRI dan PTRI.
Presiden beserta rombongan tiba di Jenewa setelah melakukan perjalanan udara selama lebih kurang 12 jam dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan singgah selama sekitar satu jam di Bandara Internasional Dubai.
Turut serta dalam rombongan Presiden yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airbus A 330-300, antara lain adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Perindustrian MS Hidayat, serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
Selain itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi.
Presiden berada di Jenewa, Swiss, pada 13-15 Juni 2011, untuk menghadiri sesi ke-100 Konferensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) bersama sejumlah kepala negara lain.
Pada konferensi tersebut, Presiden Yudhoyono dijadwalkan menyampaikan pidato dan mengadakan pertemuan dengan Direktur Jenderal Kantor PBB di Jenewa, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana.
Presiden selama di Jenewa juga akan kunjungan ke Kantor ILO.
Di Jenewa, Presiden juga akan menyaksikan sejumlah kerja sama antara lain kesepekatan kerja sama ekonomi dan usaha antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan mitranya di Eropa serta kerja sama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan pendukung pelaksanaan SEA Games di Palembang pada November 2011.
Dari Jenewa, Kepala Negara dan rombongan akan bertolak menuju Jepang pada Rabu 15 Juni 2011 untuk memenuhi undangan Kaisar Jepang Akihito dan melihat kondisi pascagempa bumi dan tsunami di Prefektur Miyagi.
Di Jepang, Presiden juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Naoto Kan dan serangkaian pertemuan lain.
Presiden dan rombongan juga dijadwalkan mengunjungi salah satu pusat penampungan korban gempa bumi dan tsunami di kawasan yang paling hebat terpukul bencana di Jepang.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menjelaskan, kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang itu untuk mengekspresikan perasaan simpati dan empati sebagai pemimpin dan juga mewakili simpati masyarakat Indonesia terhadap masyarakat Jepang yang terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011.
Di Tokyo, Presiden akan memberikan kuliah umum di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) berjudul "Responding to International Challanges, Strengthening Indonesia-Japan Relation" yang akan dihadiri sekitar 300 undangan terdiri atas politisi, akademisi, pebisnis, dan masyarakat Jepang.
Kepala Negara dan rombongan direncanakan tiba di Indonesia pada Sabtu malam, 18 Juni 2011. (G003/M026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011