Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah RI dan Rabithah Alam al Islami (Ikatan Islam se-Dunia), lembaga swadaya masyarakat yang bermarkas di Makkah, Arab Saudi, berencana menyelenggarakan Muktamar al Ilam al Islami (Konferensi Penerangan Islam Internasional) di Jakarta pada September 2011.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bahrul Hayat, mengemukakan hal itu kepada pers di Jakarta, Senin (13/7) usai menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Liga Muslim Sedunia atau Rabithah Alam al Islami (The Muslim World League).
"Konferensi Penerangan Islam Internasional yang pertama pernah diselenggarakan di Jakarta tahun 1980-an, saat itu Menteri Penerangan Harmoko," kata Bahrul.
Ia mengatakan, peran media sangat penting dalam era globalisasi khususnya bagi dunia Islam. "Media telah memberi kontribusi bagi perkembangan yang terjadi di dunia Islam," ujarnya.
Ia menambahkan, tema konferensi yaitu tentang media dan teknologi informasi di dunia Islam mencari solusi negara-negara Islam menghadapi perkembangan pesat ICT.
"Tapi, tema ini akan difinalkan pada minggu kedua pertemuan dengan Rabithah," ujarnya.
Pihaknya berharap, media dapat membantu pengembangan informasi di negara-negara Islam yang miskin. "Bagaimana posisi negara-negara miskin dalam menghadapi ICT (Information, Communications and Technology)," katanya.
Bahrul Hayat menjelaskan, konferensi penerangan Islam internasional akan diikuti menteri-menteri komunikasi di negara-negara Islam serta para pakar komunikasi atau ahli media internasional dari negara Islam.
"Pada sesi akhir akan ada deklarasi dari para peserta," ujarnya.
Selain itu, ia mengharapkan forum berskala internasional tersebut dapat diselenggarakan secara rutin secara periodik. "Mungkin setahun atau dua tahun sekali," kata Bahrul.
Dikatakannya, bagi pemerintah RI kegiatan ini merupakan bagian dari mengajak dunia melihat konstelasi media di negara-negara Islam, ini juga peluang untuk membuktikan bahwa Indonesia menjadi salah satu pusat peradaban Islam di dunia.
Direktur Utama Media dan Relasi Rabithah Alam al Islami, Hassan Al Ahdal, mengatakan bahwa Indonesia mempunyai peran strategis di mata dunia internasional, terutama untuk memberikan wajah Islam yang sebenarnya.
Apalagi, Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar. "RI dan MWL berkomitmen kampanyekan Islam agama damai," katanya.
Hassan mengatakan, konferensi yang akan digelar nantinya merupakan kelanjutan dari konferensi yang pernah digelar perdana di Jakarta pada 32 tahun silam.
Konferensi akan mengagendakan beberapa hal penting, terutama membahas kesiapan dunia Islam menghadapi perkembangan ICT, konstribusi dan bagaimana media berperan.
Hassan menegaskan, media mempunyai peran vital dalam penyebaran informasi. Media-media di negara Islam dituntut memberikan informasi akurat dan benar tentang wajah Islam yang sebenarnya. Informasi itu akan dapat mengikis opini barat yang selama ini memberkan stigma buruk terhadap Islam.
"Islam agama damai bukan agama terorisme," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011