Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengapresiasi Kemendikbudristek yang membuka ruang komunikasi untuk penyusunan kurikulum prototipe.
“Kami, P2G sangat mengapresiasi forum masukan kurikulum prototipe yang diselenggarakan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP). Ini membuka ruang bagi kami pegiat pendidikan, organisasi guru, para guru yang berada di level pelaksana kebijakan kurikulum, memberikan masukan, kritik, saran. Menjadi energi positif, bersama memperbaiki ekosistem pendidikan nasional,” ujar Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: P2G minta vaksinasi anak tidak berjalan lambat
Baca juga: P2G minta Mendikbudristek tak paksakan PTM terbatas
Dia menambahkan secara nasional sekolah maupun madrasah di Indonesia sudah menggunakan Kurikulum 2013. Saat pandemi COVID-19, Kemendikbudristek membuat kebijakan Kurikulum Darurat sejak Agustus 2020. Kurikulum darurat itu berisi penyederhanaan dan pemangkasan materi pelajaran, sehingga lebih adaptif pada masa krisis dan tidak membebani siswa termasuk guru.
Dalam perkembangannya, Kemendikbudristek merencanakan disain kurikulum prototipe yang diterapkan secara opsional bagi sekolah-sekolah di Indonesia. Sebagai tahap awal, kurikulum prototipe mulai dipraktikkan sejak Juli 2021 terhadap 2.500 sekolah, yang kemudian dikenal sebagai Program Sekolah Penggerak.
“Tujuan utama kurikulum ini untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik, termasuk di dalamnya pemulihan pendidikan yang mengalami distraksi karena pandemi. Paradigma Merdeka Belajar menjadi spirit dalam pengembangan kurikulum nasional tersebut,” jelas dia.
Baca juga: Aktivis: Pemerintah perlu buat kurikulum tentang krisis iklim
Satriwan menambahkan dibukanya ruang komunikasi antara pejabat Kemendikbudristek dengan pegiat pendidikan terlebih organisasi guru, akan menciptakan transparansi, sinergi, dan gotong-rotong dalam memulihkan pendidikan pascapandemi, khususnya bagaimana kurikulum prototipe akan dilaksanakan ke depan.
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022