"Berdasarkan hasil evaluasi, kerja sama perdagangan karbon belum memberikan kontribusi yang maksimal bagi masyarakat setempat," kata Zulkifli Hasan di Pasaman, Sumatera Barat, Senin usai membuka rapat koordinasi Pemerintah Provinsi dengan Bupati/Walikota se-Sumatera Barat.
Dikatakannya, saat ini permintaan terhadap Indonesia untuk melakukan perdagangan karbon dan restorasi ekosistem dari berbagai negara sahabat serta pihak swasta diluar negeri meningkat luar biasa .
"Namun, permintaan tersebut belum bisa dipenuhi seluruhnya karena pemerintah mengharapkan kerjasama tersebut memberikan kontribusi dan dampak yang besar bagi masyarakat," katanya.
Hal tersebut, menurut dia, disebabkan oleh dana yang digunakan masih dikelola oleh pihak luar, bahkan tidak jarang ditemukan anggaran tersebut hanya digunakan untuk promosi sehingga tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Ia menyebutkan, permintaan perdagangan karbon tersebut berasal dari negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Korea dan lainnya.
Oleh karena itu, Indonesia akan meminta kepada Negara yang menawarkan perdagangan karbon agar kerja sama tersebut sunguh-sungguh bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Artinya, dalam kerja sama tersebut Indonesia yang mengatur seperti apa konsepnya bersama rakyat yang ada di kawasan setempat," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011