Vaccine booster aman dan efektif

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengajak masyarakat yang memiliki kesempatan untuk menerima vaksin penguat atau vaccine booster COVID-19 agar bisa meningkatkan imunitas tubuh di tengah potensi serangan virus SARS-CoV-2 di ruang publik.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebutkan vaccine booster untuk mencegah COVID-19 terbukti aman dan efektif dan bisa membantu tubuh lebih kuat dari serangan mutase virus- virus SARS-CoV-2.

Vaccine booster aman dan efektif meningkatkan imunitas tubuh. Mari kita ambil kesempatan menerima vaksin dosis ketiga ini sebagai ikhtiar menjaga kesehatan, di tengah munculnya berbagai varian baru COVID-19. Tentu saja, tetap berdampingan dengan upaya disiplin protokol kesehatan,” ujar Johnny dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Johnny juga menjelaskan sejauh ini dalam uji klinis yang dilakukan Pemerintah, pemberian vaccine booster pada subjek penelitian tidak menunjukan tanda- tanda efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat.

Dalam kondisi saat ini, Pemerintah merekomendasikan penerima vaccine booster menerima dosis ketiganya minimal enam bulan setelah suntikan vaksin COVID-19 dosis kedua.

“Sesuai arahan Presiden, program vaksinasi booster untuk COVID-19 direncanakan mulai pada 12 Januari mendatang,” kata Johnny.

Ia juga menjelaskan dua skema dari pemberian vaccine booster di Indonesia yaitu skema gratis dan skema berbayar.

Bagi para lanjut usia dan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, vaccine booster dapat diberikan secara gratis.

Sedangkan skema berbayar berlaku bagi kategori di luar PBI, yaitu warga nonlansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan.

Dalam pelaksanaannya, vaksin dosis ketiga akan terlebih dahulu diberikan kepada populasi berusia di atas 18 tahun dan berdomisili di kabupaten atau kota yang telah memenuhi cakupan vaksin dosis pertama 70 persen dan dosis kedua minimal 60 persen dari jumlah penduduk.

Kelompok populasi priotitas itu di antaranya juga mencakup kelompok rentan seperti lansia dan ibu hamil.

“Total, ada 244 kab/kota yang siap memulai vaksin booster,” imbuh Johnny.

Adapun jenis vaksin dan skema pemberian vaksin akan menunggu rekomendasi dari ITAGI dan BPOM yang segera diputuskan tanggal 10 Januari 2022.

Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu khawatir seandainya vaksin penguat yang digunakan berbeda jenis dengan vaksin yang dipakai pada penyuntikan dosis 1 dan 2.

Karena menurut kajian para ahli tujuan pemberian vaksin booster sama dengan dua dosis sebelumnya yakni untuk meningkatkan kekebalan tubuh, jadi tidak ada masalah dari perbedaan merk vaksin yang dipakai.

“Semua vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat. Jadi nanti bagi yang sudah memenuhi syarat, segerakan vaksinasi booster. Bersamaan, yang sama sekali belum vaksin atau belum lengkap dua kali vaksinasi, ayo segera dilengkapi,” tutup Johnny.

Baca juga: Amankah pakai vaksin COVID-19 berbeda untuk booster?

Baca juga: Panel penasihat CDC dukung 'booster' vaksin Pfizer untuk usia 12-15

Baca juga: Mendagri minta daerah siapkan skenario perhitungan vaksinasi penguat

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022