Yonas mulai terjun sejak kelas satu SMA, masuk klub Aves dan kemudian bergabung di FASI DKI Jakarta.

Bandung (ANTARA News) - Keluarga Yonas Rizal Krisna (44), korban tewas dalam kecelakaan terjun payung di kawasan Lanud Sulaeman Margahayu, Kabupaten Bandung, sangat terpukul dengan kepergian almarhum namun merelakan kepergiannya.

"Kami kaget dan terpukul dengan kepergiannya, namun kami harus merelakannya," kata Tjondro Sri (77) ayah Yonas kepada wartawan di Bandung, Senin.

Keluarga almarhum Yonas datang dari Bekasi untuk menjemput almarhum Yonas yang tewas seketika terjatuh dari ketinggian 7.700 kaki saat melakukan penerjunan di kawasan kompleks TNI AU.

Selain Yonas, seorang rekannya Yudho Baskoro, juga tewas dalam penerbangan solo tersebut akibat payung yang mereka gunakan tidak mengembang.

Keduanya terjatuh di Kompleks Padang Golf Bandung Indah Permai yang berlokasi berdekatan dengan Lanud Sulaeman Margahayu.

"Yonas mulai terjun sejak kelas satu SMA, masuk klub Aves dan kemudian bergabung di FASI DKI Jakarta," kata Tjondro.

Tjondro tampak berusaha tegar saat menjemput putranya yang masih melajang itu.

Ia menyebutkan sudah tahu aktifitas putranya selama ini yang gemar terjun payung.

Sebelum kejadian nahas yang menimpa putranya, Tjondro mengaku tidak mendapatkan firasat apapun.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011