Jakarta (ANTARA) - Setiap wilayah provinsi di Indonesia biasanya memiliki bank pembangunan daerah masing-masing. Misalnya Bank Pembangunan Jawa Barat (BJB), Bank Pembangunan Jateng dan sebagainya. Akan tetapi, sudah tahukah Anda pengertian bank pembangunan itu?
Di skala internasional juga terdapat bank pembangunan multilateral yang merupakan lembaga keuangan dunia dengan tugas dan fungsi tertentu. Lalu apakah fungsinya sama antara bank pembangunan multilateral di skala internasional dengan bank pembangunan yang ada di Indonesia? Inilah informasi selengkapnya.
Mengenal Pengertian Bank Pembangunan Multilateral
Pengertian dari bank pembangunan multilateral adalah lembaga finansial berskala internasional yang mempunyai tugas untuk memberikan bantuan keuangan/ finansial maupun teknis kepada negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Tujuan dari pemberian bantuan tersebut yaitu untuk meningkatkan kemampuan ekonomi suatu negara.
Modal dari bank pembangunan ini berasal dari dana sumbangan para anggotanya maupun pinjaman yang diperoleh di pasar modal internasional. Ruang lingkup operasional dari bank pembangunan multilateral adalah di seluruh dunia yaitu grup bank dunia, di wilayah-wilayah tertentu seperti Bank Pembangunan Asia misalnya serta pada lembaga khusus contohnya Bank Pembangunan Afrika Timur.
Bentuk pinjaman bank pembangunan multilateral adalah melalui pembiayaan proyek-proyek dengan memberikan pinjaman jangka panjang sesuai harga pasar, pinjaman jangka panjang dengan harga di bawah pasar maupun lewat pemberian hibah.
Contoh Bank Pembangunan Multilateral
Beberapa contoh bank pembangunan multilateral yang ada di dunia antara lain :
▪ Bank Dunia
▪ Bank Pembangunan Asia
▪ Bank Investasi Eropa
▪ New Development Bank (NDB)
▪ Dan lain-lain.
Bank Pembangunan di Indonesia
Beberapa bank pembangunan yang ada di Indonesia di antaranya adalah:
1. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
Bukan hanya pada skala dunia internasional saja terdapat bank pembangunan tetapi juga di Indonesia. Yang paling dikenal oleh masyarakat adalah Bank Pembangunan Daerah yang terdapat pada setiap wilayah NKRI. Namun ada juga bank pembangunan milik pemerintah lainnya yaitu Bank Pembangunan Indonesia yang disingkat dengan Bapindo.
Pada masa operasionalnya Bapindo merupakan bank milik pemerintah yang menyelenggarakan simpanan berupa giro dan deposito dari masyarakat. Selain itu Bapindo juga memberikan pinjaman jangka panjang yang lebih dikhususkan untuk hal-hal yang berhubungan dengan sektor negara. Namun sejak tahun 1998 setelah terjadinya peristiwa reformasi Bapindo telah dilebur dengan tiga bank yang lainnya menjadi Bank Mandiri yang dikenal hingga sekarang.
2. Bank Pembangunan Daerah
Masyarakat tentunya sudah tidak asing dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Pembentukan BPD dituangkan pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962. Tujuan pemerintah mendirikan BPD yaitu untuk membantu pelaksanaan pembangunan daerah agar lebih merata ke seluruh wilayah negara Indonesia.
Bank Pembangunan Daerah yang terdapat di setiap wilayah provinsi Indonesia tersebut memiliki peranan yang bisa dikatakan sangat strategis dalam menopang perekonomian. Dalam hal ini BPD memiliki peranan sebagai mitra strategis dari pemerintah daerah sekaligus menjadi motor dalam percepatan pembangunan daerah.
Sebagai contohnya adalah saat laju perekonomian melambat maka pemerintah akan meminta kepada perbankan untuk menyalurkan kredit agar roda ekonomi kembali bergerak. Salah satunya melalui BPD.
Jadi secara sederhana bisa dikatakan bahwa pengertian bank pembangunan daerah adalah bank yang menyediakan fasilitas pendukung pembangunan di seluruh wilayah Indonesia melalui pelayanan yang dimilikinya. BPD dianggap lebih memiliki kedekatan sosiokultural dengan masyarakat suatu daerah karena mampu memberikan serta membuka jaringannya hingga ke pelosok daerah yang masih sulit disediakan oleh bank-bank swasta.
Sebagaimana Flip yang merupakan aplikasi transfer antar bank gratis bertujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah kepada masyarakat. Dengan Flip Anda bisa menghemat Rp6.500 per transaksi saat melakukan transfer uang beda bank. Di dalam aplikasi Flip Anda juga bisa melihat jumlah saldo yang Anda kumpulkan.
Saldo Flip berasal dari kode unik dari setiap transaksi yang sudah Anda lakukan. Selain itu, setiap transaksi pulsa/paket data/Flip Globe yang gagal juga akan masuk ke saldo ini. Apabila Anda adalah pengguna e-wallet seperti OVO, DANA, ShopeePay maupun GoPay tidak perlu kuatir kalau kehabisan saldo. Pasalnya, Anda bisa menggunakan Flip untuk top up saldo dompet digital, tanpa biaya apapun. Transaksi Anda kembali lancar menggunakan e-wallet tersebut. Kapanpun dan di manapun Anda bisa melakukan berbagai transaksi seperti transfer uang maupun top up e-wallet tanpa ribet.
Selain itu Anda bisa isi dan tarik Saldo Flip ke rekening dengan minimum transaksi Rp 10.000. Kabar baiknya lagi, kini Saldo Flip juga sudah bisa digunakan untuk transfer uang ke lebih dari 100 bank di Indonesia tanpa perlu aplikasi lain. Hal ini bertujuan untuk mempermudah transaksi uang bagi masyarakat dan juga meningkatkan pengalaman serta kepuasan seluruh pengguna aplikasi Flip.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022