Meminjam istilah di bursa saham, minat mereka sangat `bullish` atau sangat tinggi untuk berinvestasi di Indonesia.

Jakarta, 13/6 (ANTARA) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, selama pelaksanaan Forum Ekonomi Dunia (WEF) minat beragam investor internasional terhadap Indonesia dinilai tinggi dan banyak yang menyatakan minatnya.

"Meminjam istilah di bursa saham, minat mereka sangat `bullish` atau sangat tinggi untuk berinvestasi di Indonesia," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, dalam acara WEF untuk Asia Timur (WEF-EA) yang digelar di Jakarta, Senin.

Mendag berpendapat, indikasi tingginya minat investasi di Indonesia dapat dilihat dari banyaknya perwakilan peserta WEF yang ingin berbicara secara bilateral dengan perwakilan pemerintah Indonesia.

Menurut dia, hampir sekitar 15 menit atau saat Mendag berada di koridor pasti ada saja yang ingin berbicara tentang prospek berinvestasi di Indonesia.

Ia menuturkan, beragam perusahaan yang telah mengemukakan minatnya antara lain bergerak di bidang retail dan telekomunikasi/IT.

Mari juga mengemukakan, minat dari investor itu antara lain adalah menjadikan Indonesia sebagai basis untuk mengembangkan ekspor.

Selain itu, Mendag memaparkan harus dipahami bahwa menghadapi globalisasi abad ke-21 juga harus memahami tentang beragam isu terkait seperti persoalan perubahan iklim, ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi global pascakrisis.

Menurut Mari, bila Indonesia dapat menjaga pertumbuhan secara stabil maka hal itu dinilai juga akan membantu pemulihan ekonomi dunia.

Ia juga mengatakan, pelaksanaan WEF juga karenanya memiliki manfaat utama dalam bagaimana membangun "networking" atau jaringan baik antar pemerintahan, lembaga internasional, maupun dengan pihak swasta atau calon investor dari luar negeri.

Sementara itu, Dirut BNI Gatot M Soewondo mengatakan, pihaknya sudah sejak lama tertarik untuk berperan sebagai jembatan antara Indonesia dan investor asing.

"Dari hasil `roadshow` yang kami lakukan ke beragam negara, umumnya investor dari luar negeri melihat Indonesia cukup prospektif," kata Gatot.

WEF Asia Timur itu digelar selama dua hari sejak Minggu (12/6) dan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

(T.M040) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011