Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang merosot pada sesi pagi Kamis, karena investor melepas saham pertumbuhan mahal setelah risalah pertemuan Federal Reserve AS yang hawkish memicu aksi jual di Wall Street tadi malam, sementara saham kelas berat Toyota Motor memperpanjang kenaikan ke hari ketiga.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 1,7 persen menjadi diperdagangkan di 28.833,71 poin pada pukul 02.02 GMT, dan indeks Topix yang lebih luas turun 1,06 persen menjadi diperdagangkan di 2.017,82 poin.
Sementara itu, indeks yang melacak perusahaan-perusahaan rintisan ( Mothers Index) jatuh 3,64 persen, memperpanjang kerugiannya karena investor mengalihkan fokus ke saham-saham yang lebih besar.
Pasar saham AS turun tajam semalam, dengan Nasdaq turun lebih dari 3,0 persen dalam penurunan terbesar sejak Februari, setelah risalah pertemuan terakhir Fed mengisyaratkan bank sentral dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.
"Investor mengalihkan fokus mereka ke value stocks dari saham-saham pertumbuhan, dan mereka menargetkan saham besar dan likuid, itulah sebabnya Toyota masih kuat," kata Seiichi Suzuki, kepala analis pasar ekuitas di Tokai Tokyo Research Institute.
"Ketika prospek pasar tidak jelas, investor cenderung mencari likuiditas. Selain itu, investor menggunakan uang tunai yang dihasilkan dari penjualan obligasi untuk membeli saham dengan risiko rendah dan pengembalian rendah."
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah Jepang 10-tahun mencapai level tertinggi sejak November 2021, mengikuti kenaikan kuat dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumen. Suku bunga yang lebih tinggi dapat menekan kelipatan saham, terutama untuk saham teknologi dan saham pertumbuhan lainnya.
Toyota Motor terangkat 1,4 persen, naik lebih dari 10 persen dalam tiga sesi pertama tahun ini setelah melonjak 32 persen tahun lalu.
Sony Group terperosok 6,51 persen setelah kenaikan hampir 4,0 persen pada Rabu (5/1/2022), dan menyeret Topix paling banyak.
Pemilik toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing kehilangan 3,2 persen setelah penjualan Desember turun 11,1 persen.
Pembuat peralatan medis Terumo anjlok 7,67 persen setelah Mizuho Securities memangkas target harga sahamnya, sementara platform layanan medis M3 merosot 7,39 persen.
Maskapai penerbangan dan kereta api terpukul, masing-masing kehilangan 1,69 persen dan 1,39 persen, karena jumlah infeksi baru virus corona mulai meningkat.
Baca juga: Wall Street berakhir turun tajam, setelah risalah Fed lebih "hawkish"
Baca juga: IHSG melemah usai risalah The Fed pertegas kenaikan suku bunga
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, perpanjang kerugian sesi sebelumnya
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022