London (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia yang ada di Jerman menikmati suasana kampung halaman dalam acara "Kampoeng Indonesia" yang diadakan masyarakat Indonesia di Nuernberg tergabung dalam Indonesischer Kulturverein Franken pada akhir pekan
Acara yang diisi dengan pertunjukan budaya dan kuliner ini dihadiri sekitar 300 pengunjung yang datang dari berbagai wilayah sekitar Nuernberg (Franken) umumnya masyarakat Indonesia yang lama tinggal di Jerman, demikian penjelasan Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Frankfurt, Ernest Hadinoto kepada Antara di London, Senin.
Ketua Indonesischer Kulturverein Franken, organisasi masyarakat Indonesia di Nuernberg, Setia Nugraha, menyatakan acara ini digelar dalam rangka menampilkan suasana Indonesia di Jerman sehingga memungkinkan para masyarakat Indonesia dan masyarakat Jerman yang tertarik dengan Indonesia bernostalgia tentang Indonesia sambil menikmati hidangan Indonesia."
"Acara ini kami gelar bekerjasama dengan Zentrifuge, suatu lembaga Jerman yang bergerak di bidang komunikasi, seni dan budaya," ujar Setia Nugraha.
Sementara itu Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Damos Dumoli Agusman, menyatakan terkesima dengan antusias masyarakat di Jerman yang berbondong-bondong datang dari berbagai wilayah sekitar Nuernberg ke "Kampoeng Indonesia" ini. Istilah "kampoeng" yang diusung oleh panitia sangat tepat, karena kata ini mencerminkan karakteristik bangsa Indonesia.
Kampung bukan kota, dan di dalam istilah kampung tersimpan nilai-nilai kebersamaan, persamaan identitas, keakraban, rasa senasib sepenanggungan, serta semangat saling tolong menolong sekalipun berbeda suku, agama, ras dan golongan.
"Mereka yang se kampung biasanya sudah saling mengenal sekalipun baru bertemu, dan tidak dibutuhkan proses saling berkenalan atau kennenlernen seperti yang lazim dikenal di Eropa. Di 'kampoeng Indonesia' ini saya merasa dekat dengan saudara sekalipun baru bertemu," lanjut Damos yang disambut meriah dari pengunjung termasuk warga Jerman.
Kampoeng Indonesia dimeriahkan dengan berbagai tarian dari tanah air oleh warga Indonesia dan Jerman, seperti tari Pendet, Merak, Saman, Gondang Batak dan lain-lain yang dikemas secara apik oleh Ibu Anne Sonia, warga Indonesia yang lama berdomisili di Nuernberg.
Selain pertunjukan, pengunjung juga menikmati aneka ragam masakan Indonesia dari berbagai daerah yang disajikan dalam kemasan dan rasa asli Indonesia yang membuat para pengunjung merasa puas yang selama ini rindu tanah air. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011