Palangka Raya (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Damai Sejahtera, Denny Tewu menyatakan, penganugerahan pemimpin Pancasila di Palangka Raya sebagai bentuk dan momentum pertobatan tokoh nasional.

"Saya menganggap penganugerahan ini merupakan pertobatan nasional dan pertobatan saja masih belum cukup, karena dibutuhkan pelaksanaannya," katanya di Palangka Raya, Senin.

Denny yang juga salah satu penerima anugerah pemimpin Pancasila mengungkapkan, saat ini semua bangsa Indonesia sedang membicarakan Pancasila begitu luar biasa, yang diawali dari komitmen para pemimpin bangsa pada 1 Juni yang lalu agar Pancasila betul-betul harus menjadi dasar dan harus dilaksanakan.

Diakuinya Pancasila sedang berada di titik nadir paling bawah, karena orang mungkin malu jika berbicara Pancasila, bahkan di dalam survei media nasional pada 2007, kurang lebih 80 persen mahasiswa pada perguruan tinggi terkenal yang tidak suka lagi dengan Pancasila.

"Kita miris dan sedih, bahkan saya katakan kepada bung Fredy waktu itu, kalau Pancasila ini tidak dijadikan dasar negera ini, maka ibarat membangun rumah di atas pasir,"ujar Denny.

Diibaratkannya, Pancasila adalah batu karang yang teguh, oleh karena itu rumah Indonesia rumah kita harus dibangun di atas batu karang yang teguh, kalau kita membangun Indonesia di atas ideologi-ideologi yang lain, maka saya katakan NKRI ibarat dibangun di pasir yang begitu mudah akan diombang-ambing dengan berbagai globalisasi yang masuk ke dalam bangsa ini.

"Karena jika berbicara globalisasi ekonomi maka neo liberalis akan menghancurkan kita begitu juga kalau berbicara globalisasi di bidang politik maka demokrasi liberal akan menghancurkan kita," ujarnya.

Selain itu menurutnya, prinsip "the winner take over" akan menghancurkan suara-suara yang kecil dan berbicara tentang globalisasi di bidang budaya bagaimana kekerasan radikalisme mempengaruhi pemikiran dari anak-anak hingga orang dewasa.

Hal inilah yang akan menjadi bahaya bagi kita, jika kita tidak membangun bangsa ini diatas batu karang yang teguh dasar Pancasila itu, tegasnya.

"Satu hal yang membanggakan karena sedang dalam pertobatan nasional, tetapi mari kita kawal agar apa yang menjadi komitmen para pemimpin bangsa ini betul-betul dilaksanakan," kata Denny.

Jika harus diimplementasikan mulai dari tingkat SD,SMP sederajat dan perguruaan tinggi, agar betul-betul menjadi kurikulum yang dilaksanakan, sehingga Pancasila dapat menjadi dasar hidup berbangsa dan bernegara. (GR/M019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011