Semarang (ANTARA News) - Komedian Tukul Arwana mengaku menerapkan kedisiplinan sebagai salah satu prinsip dalam meniti kariernya sampai mencapai kesuksesan dan prinsip itu tetap diterapkannya sampai kini.
"Disiplin ini salah satunya tidak terlambat datang saat syuting, sikap ini harus diterapkan," katanya, dalam workshop "Dunia Lawak" yang diprakarsai Dewan Kesenian Semarang (Dekase), di Semarang, Minggu.
Biasanya, kata pemilik nama asli Riyanto itu, banyak artis-artis baru yang selalu datang tepat waktu dan tidak pernah terlambat saat syuting, namun setelah terkenal mulai bersikap seenaknya sendiri.
"Setelah terkenal mulai `belagu`, sering datang terlambat saat mau syuting dan menyalahkan alam, hujan, banjir, ada saudaranya sakit, dan macam-macam. Akhirnya, tidak ada yang mau mengontraknya lagi," katanya.
Ia menjelaskan sikap disiplin merupakan salah satu kunci sukses, termasuk untuk menjadi artis atau pelawak sukses, dan harus diterapkan selamanya, mulai belum sukses sampai sudah sukses sekalipun.
Tukul mengaku saat akan merintis karier kerap mendengar omongan yang tidak sedap, menganggapnya bermimpi, tidak mungkin sukses, termasuk saat awal membawakan acara "Empat Mata" di salah satu televisi swasta.
"Dulu, banyak yang memprediksi `Empat Mata` hanya sampai beberapa episode, namun ternyata meleset karena diperpanjang. Diprediksi lagi akan bertahan sebentar, namun meleset lagi karena kembali diperpanjang," katanya.
Bahkan, kata dia, saat tayangan "Empat Mata" disetop banyak yang bersorak senang, namun rezeki memang di tangan Tuhan karena dilanjutkan dengan "Bukan Empat Mata", dan pada 26 Juni mendatang genap enam tahun.
Dalam kesempatan itu, ia juga membagikan tips menjadi pelawak sukses, setidaknya ada empat hal, yakni punya keinginan, potensi, relasi, dan usaha, yang kesemuanya sangat menentukan dalam merintis karier.
"Misalnya, orang yang punya potensi melawak, harus punya relasi yang luas agar banyak yang mengetahui potensinya. Harus punya keinginan dan usaha juga, semuanya sangat menentukan dalam berkarier," katanya.
Selain itu, kata dia, pelawak juga harus mampu melihat permasalahan-permasalahan aktual agar materinya lawakannya selalu berkembang, tidak monoton, sebab kalau tidak maka lama-lama akan membuat orang bosan.
"Sebenarnya tak masalah juga membawakan materi lawakan lama. Asalkan disampaikan pada momentum dan saat yang tepat, pasti tetap akan lucu. Namun, pelawak memang harus jeli mengembangkan lawakannya," kata Tukul.(*)
(ANTARA)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011