Sydney (ANTARA News/AFP) - Abu dari letusan gunung berapi Chile memicu beberapa penerbangan maskapai Australia Qantas dibatalkan termasuk kunjungan ke dan dari Selandia Baru pada Minggu, setelah abu volkano tersebut melayang di Pasifik.
Angin kencang telah membawa abu itu sekitar 9.400 kilometer (5.800 mil) melintasi Pasifik ke Selandia Baru sejak gunung berapi Chile, Puyehue, meletus lebih dari seminggu lalu.
Minggu Qantas membatalkan semua penerbangan ke dan dari pulau tenggara Tasmania dan layanan dari Sydney serta Melbourne ke Christchurch, Queenstown dan Wellington di negara tetangga Selandia Baru, kata seorang juru bicara.
"Pada tahap ini hanya untuk hari ini," katanya kepada AFP, dan menambahkan bahwa sejauh ini sekitar 1.500 penumpang telah terkena dampak.
"Kami memantau situasi dan bekerja sama dengan pemerintah," katanya.
Maskapai ini diharapkan untuk mengeluarkan pembaaruan data pada Minggu.
Jetstar Australia juga membatalkan lebih dari 20 penerbangan sampai Minggu untuk tujuan Tasmania dan Selandia Baru, tetapi Virgin Australia dan Air New Zealand terbang seperti biasa sambil memantau perkembangan.
Air New Zealand mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan rute penerbangan dan ketinggian untuk menghindari bulu-bulu abu yang telah diperingatkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru akan berada pada ketinggian 20.000-30.000 kaki, ketinggian jelajah untuk pesawat jet dan turboprop.
Pihak berwenang mengatakan, wilayah udara Selandia Baru mungkin terpengaruh untuk setidaknya sepekan, mengingat gunung berapi itu masih meletus.
Letusan-letusan gunung berapi itu juga telah mendorong beberapa pembatalan penerbangan di seluruh Amerika Selatan.(*)
(Uu.H-AK/H-RN)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011