Situasi sejak pandemi belum kembali pulih sempurna
Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lain secara nasional mencapai Rp26 triliun pada 2022.
"Untuk tahun 2022, Baznas secara nasional punya target pengumpulan Rp26 triliun," ujar Ketua Noor Achmad saat bincang media di kantor Baznas Jakarta Pusat, Rabu.
Ia merinci target pengumpulan zakat dari Organisasi Pengumpulan Zakat (OPZ) Baznas Pusat Rp760 miliar, Baznas provinsi Rp2,12 triliun, Baznas kabupaten/kota Rp6,94 miliar, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rp16,17 triliun.
Adapun metode penghitungan target itu melalui nilai rata-rata dari tiga komponen, yakni presentase pengumpulan 2019, pengumpulan 2020, dan presentase potensi zakat provinsi serta kabupaten/kota.
Baca juga: Baznas targetkan program zakat sasar korban rentenir daring
Baca juga: PBNU-BAZNAS bermitra gencarkan Gerakan Cinta Zakat
Menurut dia agar target tersebut dapat tercapai maka diperlukan kolaborasi antarpegiat zakat baik dari Baznas pusat hingga wilayah dan lembaga amil zakat se-Indonesia.
"Jadi perlu kerja sama antara LAZ atau OPZ untuk sama-sama menghimpun potensi zakat yang ada demi kemaslahatan bersama," kata dia.
Angka target ini naik dari capaian 2021 yang hanya Rp11,5 triliun. Noor mengatakan pada 2021 Baznas membukukan rasio penyaluran sebesar 82 persen dari total pengumpulan.
Penyaluran itu melalui sejumlah program seperti Jaga Kiai, Jaga Pesantren, Jaga Yatim, Z-Chicken, permodalan berbagai usaha, hingga program pemulihan bencana. Adapun sisa dana penghimpunan akan disalurkan pada Januari 2022.
"Baznas berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang sedemikian tingginya dalam menunaikan zakat, meskipun situasi sejak pandemi belum kembali pulih sempurna," kata dia.
Baca juga: Baznas: Digitalisasi permudah umat bayar zakat, tanpa berbelit
Baca juga: BAZNAS raih sertifikasi manajemen antisuap
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022