Inilah yang mendorong kita agar meningkatkan layanan RSUD Ulin

Banjarmasin (ANTARA) - Tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan dibantu tim dokter Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Jakarta berhasil melakukan operasi perdana terhadap dua orang pasien jantung di Banjarmasin.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor saat melepas dua pasien yang telah berhasil melaksanakan operasi jantung di RSUD Ulin Banjarmasin, Rabu mengatakan, sangat bahagia dan bangga karena pada akhirnya RSUD terbesar di Kalsel tersebut bisa melaksanakan operasi jantung.

Didampingi Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Izaak Zoelkarnain dan sejumlah anggota tim dokter bedah serta tim dari Dinas Kesehatan Kalsel, Gubernur melepas pulang dua pasien yang telah sembuh pascaoperasi yaitu Fadlan Nursin dan H Abdul Mukti, warga asal Kota Banjarmasin.

Menurut gubernur, keberhasilan pelaksanaan operasi jantung ini merupakan kebahagiaan bagi pasien khususnya, dan masyarakat di Kalsel umumnya, karena saat ini sudah memiliki rumah sakit yang bisa melakukan operasi jantung terbuka secara mandiri.

Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Kalsel," kata gubernur yang biasa dipanggil Paman Birin.

Baca juga: RSUD Ulin hadirkan terapi radiasi kanker pertama di Kalsel dan Kalteng

Baca juga: Bayi kembar siam ditangani di RSUD Ulin Banjarmasin

Sebelumnya, pasien jantung yang ingin menjalani operasi, harus pergi ke luar daerah yakni di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Jakarta dengan masa tunggu bisa mencapai satu tahun.

"Kita kadang-kadang kalau sudah sakit, menunggu satu jam saja susah, apalagi satu tahun. Inilah yang mendorong kita agar meningkatkan layanan RSUD Ulin, kendati masih ada kekurangan SDM dan sebagainya," katanya.

Gubernur berharap, Manajeme RSUD Ulin untuk memberikan kesempatan belajar kepada para dokter setempat, untuk meningkatkan SDM, sehingga RSUD Ulin sepenuhnya bisa melakukan operasi jantung.

Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Izaak Zoelkarnain mengatakan, ke dua orang tersebut sudah menjalani proses operasi jantung terbuka pada tanggal 23 dan 24 Desember 2021 yang ditangani Tim Dokter RSPJD Harapan Kita Jakarta.

Setelah dirawat selama dua minggu, ke dua pasien semakin membaik, sehingga dokter penanggungjawab pascaoperasi sudah memperbolehkan pulang, dengan tetap dalam perawatan dan pengawasan.

"Operasi memang ditangani tim bedah yang melibatkan dokter dari RSJPD Harapan Kita, namun pascaoperasi, mulai dari ICU dan lainnya, merupakan 100 persen kerja para dokter RSUD Ulin Banjarmasin," katanya.

Ke depan tambah dia, akan dilakukan tindakan operasi ini secara berkelanjutan dengan kerja sama tim dokter RSJP Harapan Kita hingga dinyatakan, tim dokter RSUD Ulin siap dan bisa dilepas sepenuhnya.

"Hingga kini kami belum punya SDM cukup, sehingga secara berkala kami harus mengirim tim ke RSJPD untuk pelatihan dan pematangan keilmuannya. Harapannya satu atau dua tahun ke depan, tim kita sudah solid dan bisa melakukan operasi sendiri," katanya.

Pasien yang selesai dioperasi jantung Fadlan Nursin mengatakan, kondisi kesehatan jantungnya mulai membaik dan rasa nyeri yang sering derita sudah berkurang.

Sebelumnya, dia diagnosis Coronary Artery Disease dan menerima tindakan Coroner Artery Bypass Graft (CABG).

"Saya menderitanya sekitar tujuh bulan. Dulunya saya ragu pergi ke Jakarta untuk operasi karena informasi teman-teman masa tunggunya sampai satu tahun, tapi bersyukur sekarang sudah dioperasi di RSUD Ulin," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan pasien jantung Abdul Mukti dengan diagnosis Coronary Artery Disease.

"Setelah dapat arahan dari tim dokter, akhirnya saya percaya untuk mengikuti operasi jantung dan selanjutnya menyerahkan diri kepada Allah," katanya.

Baca juga: Menkes dukung RSUD Ulin jadi RS rujukan jantung

Baca juga: Semua rumah sakit di Kalsel diminta siapkan ruang isolasi COVID-19

Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022