Belanga dari baja itu hanya teronggok begitu saja di kawasan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), bukit Pasolo Indah, Desa Hulawa, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
"Belanga itu sudah lama sekali ada di sini, menurut cerita merupakan peninggalan Belanda," ujar Simon Tomayaho, salah seorang warga setempat.
Diameter Belanga tersebut hampir dua meter, warga setempat memerkirakan fungsinya tempo dulu untuk melebur emas, ada juga yang menyebutnya digunakan untuk memasak.
"Kalau dipakai untuk memasak, kira-kira bisa untuk merebus daging sapi sebanyak dua ekor," kata dia.
Dia menceritakan pernah suatu ketika, ada seseorang yang berniat hendak membeli belanga raksasa tersebut.
Sebanyak 60 orang lelaki disewa untuk memindahkannya, namun belanga itu hanya mampu digeser sejauh beberapa meter.
Kini Belanga itu dibiarkan begitu saja, permukaannya sudah dipenuhi air bercampur dedaunan dan menjadi sarang nyamuk.
Sebelumnya, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Provinsi Gorontalo, I Wayan Muliarsa, mengatakan masih banyak benda bersejarah di Gorontalo yang masih terserak dan tidak terurus.
"Kami tidak punya dana untuk mengurus benda-benda bersejarah itu," kata dia.(*)
(T.KR-SHS/H-KWR)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011