"Dua puluh orang tewas dan sebanyak 20 orang lagi cedera, setelah seorang pembom bunuh diri dengan mengendarai sepeda motor meledakkan dirinya di bazaar Spin Boldak" saat orang-orang menyaksikan pertandingan gulatKandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Pembom bunuh diri menewaskan 24 orang dalam serangan terpisah di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, Senin, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa gerilyawan di wilayah tersebut meniru taktik pejuang Irak. Seorang penyerang dengan mengendarai sepeda motor meledakkan dirinya saat kerumunan orang meninggalkan gedung pertandingan gulat di Spin Boldak, menewaskan 20 orang dan melukai sedikitnya 20 orang lagi, kata Gubernur Provinsi itu Asadullah Khalid dan beberap saksi mata. Beberapa jam sebelumnya tiga prajurit Afghanistan dan satu warga sipil meninggal dalam aksi yang diduga sebagai pemboman bunuh diri Taliban di kota Kandahar, bekas kubu rejim santri terguling tersebut, kata tentara. Satu lagi pemboman mobil di Kandahar, Ahad, merenggut nyawa seorang diplomat senior Kanada dan dua orang Afghanistan. Taliban menyatakan bertangung jawab atas serangan itu. Serangan tersebut merupakan yang paling akhir dari gelombang lebih dari 20 pemboman bunuh diri yang melanda Afghanistan baru-baru ini dengan sasaran pasukan pimpinan AS, aliansi NATO mereka dan pasukan Afghanistan, meskipun jarang ditujukan kepada warga sipil. "Dua puluh orang tewas dan sebanyak 20 orang lagi cedera, setelah seorang pembom bunuh diri dengan mengendarai sepeda motor meledakkan dirinya di bazaar Spin Boldak" saat orang-orang menyaksikan pertandingan gulat setelah mereka merayakan Hari Raya Idul Adha, kata Khalid seperti dikutip AFP. Ledakan kuat juga merusak dan membakar tiga mobil, katanya. Sejumlah personil polisi berada di daerah tersebut saat kejadian, tapi tak diketahui apakah mereka termasuk di antara korban jiwa. "Pada saat pertandingan gulat berakhir, dan orang mulai meninggalkan tempat itu, seorang pengendara sepeda motor mendekati daerah tersebut dan ledakan besar terjadi," kata saksi mata bernama Ahmadullah Jan. "Saya melihat bola api besar dan dua kendaraan terbakar dan saya memperkirakan sebanyak 30 orang tergeletak karena meninggal atau cedera," katanya. "Teriakan terdengar dan darah berceceran di mana-mana." Kebanyakan korban dibawa ke seberang perbatasan ke kota kecil Chaman, Pakistan, yang berjarak sekitar satu kilometer, kata Abdul Nasir Achakzai, dokter di rumah sakit swasta di Kandahar. "Empat belas mayat telah diserahkan kepada keluarga mereka, sementara satu mayat masih berada di rumah sakit," katanya. Ia mengatakan sebanyak 30 orang cedera, 12 di antara mereka berada dalam keadaan serius. Beberapa pengulas dan pejabat telah mengatakan gerilyawan Afghanistan mengikuti pola pejuang yang memerangi pasukan AS di Irak dalam menggunakan bom bunuh diri dan bom mobil.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006