Denpasar (ANTARA News) - Pawai budaya dalam kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 yang akan menyedot banyak perhatian masyarakat dan wisatawan, siap diamankan sekitar 490 personel polisi Polresta Denpasar dan dibantu oleh pecalang, petugas keamanan desa adat.

"Sejak sekarang para anggota sudah bersiap-siap untuk mengamankan jalannya pawai, karena pasti ramai penonton dan membutuhkan pengamanan ekstra," ujar Kasubbag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Made Sarjana, Sabtu.

AKP Sarjana mengatakan, selain itu pengamanan ekstra tersebut merupakan salah satu bentuk antisipasi terhadap tindakan kriminal seperti adanya copet, maupun bentrok antarpenonton.

"Ya salah satunya untuk antisipasi, karena memang acara yang banyak massanya sangat rawan dengan tindakan yang tidak baik. Seperi penonton yang saling senggol, nanti ada yang tidak terima dan sebagainya. Itu juga yang kami jaga," katanya.

AKP Sarjana mengungkapkan, pengamanan untuk pawai yang berlangsung Sabtu (11/6) sore ini tidak hanya melibatkan personel Polri saja, namun juga pihak-pihak terkait lainnya, seperti Satpol PP yang berjumlah sekitar 50 orang.

"Untuk hari ini diamankan oleh sekitar 490 personel gabungan dari semua fungsi di Polresta, dan dibantu oleh Satpol PP 50 orang, Dinas Perhubungan Bali," ungkapnya.

Lanjutnya, "Juga pecalang (polisi adat Bali) sekitar 105 orang dari 35 banjar adat di Denpasar,".

Pagar betis dari bundaran patung catur muka hingga sepanjang Jalan Hayam Wuruk hingga Jalan Nusa Indah juga terpasang agar penonton dapat lebih tertib saat menyaksikan pawai budaya yang akan menampilkan kesenian khas dari masing-masing kabupaten, kota di seluruh Bali.

"Di dalam taman budaya juga tidak lepas dari pantauan pengamanan. Nanti ada posko pengamanan yang terdiri dari 30 personel polisi, dengan sistem tiga shift. Tiap shift 10 orang," papar AKP Sarjana.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011