"Kami belum tahu kondisi Nazaruddin saat ini," katanya di sela-sela Musda II Partai Demokrat Jatim di Surabaya, Jumat.
Ia telah membentuk tim untuk memantau keberadaan Nazaruddin di negeri jiran itu setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.
"Tim yang kami bentuk itu sampai sekarang belum melaporkan kondisi kesehatan Nazaruddin," katanya menambahkan.
Namun, dia berjanji akan bertindak secara kooperatif dalam proses hukum yang dilakukan KPK terhadap mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu.
"Nanti setelah kami mendapatkan laporan kondisi Nazaruddin di Singapura akan kami sampaikan kepada KPK," kata mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Nazaruddin berdalih sakit dan berobat ke Singapura beberapa saat sebelum Kementerian Hukum dan HAM mengeluarkan surat cegah tangkal terhadapnya atas permohonan KPK.
Dalam kesempatan itu, Anas menyinggung soal penyebutan Mr A oleh Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan terkait kisruh di tubuh partai berlambang segitiga berlian itu.
"Soal Mr A itu kami memandangnya serius. Tapi siapa dia, tanyakan saja pada ahlinya Pak Ramadhan Pohan," katanya sambil melirik Ramadhan Pohan yang ada di sampingnya.
Ia yakin penyebutan nama Mr A oleh kadernya itu tidak akan memicu ketersinggungan dari pihak Partai Golkar karena Mr A bisa jadi Aburizal Bakrie (Ketua Umum Partai Golkar) atau Akbar Tanjung (Ketua Pembina Partai Golkar) sebagai pemicu kisruh di Partai Demokrat.
"Tidak ada fungsionaris Golkar yang marah atas penyebutan Mr A itu," kata Anas. (M038/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011