Bekasi (ANTARA News) - Jalur alternatif baru lingkar Nagreg di Provinsi Jawa Barat siap dibuka kembali untuk menampung peningkatan kendaraan saat arus mudik Lebaran 2011, setelah dilakukan perbaikan terutama pada ketinggian tanjakan.

"Pada akhir Juli 2011 kita akan buka kembali jalur alternatif Nagreg. Sebenarnya pada arus mudik Lebaran lalu telah digunakan, namun akibat `grade` tanjakan yang mencapai 18, banyak kendaraan seperti truk dan mobil dengan penumpang penuh tidak kuat melewatinya," kata Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto, Jumat.

Di sela peninjauan mega proyek yang telah dilaksanakan selama lima tahun terakhir dengan dana Rp5,2 triliun itu, Joko menegaskan perbaikan dengan dana Rp93 miliar untuk tahap kelima itu telah tuntas 130 meter, dari seluruhnya 400 meter.

Ia mengatakan ada satu titik jalur yang tanjakannya cukup tinggi, dan kini telah dilakukan perbaikan dengan sistem semi tunnel.

"Setelah perbaikan selesai, kita harapkan tidak ada lagi kendaraan yang tidak kuat menanjak karena gradenya sudah jadi 10 sesuai standar," kata Joko didampingi pejabat Kementerian Perhubungan dan PU itu.

Menurut dia, pemanfaatan jalur alternatif lingkar Nagreg tersebut bukan untuk memperpendek jarak, tetapi mengurangi kepadatan arus kendaraan dari jalur eksisting sebelumnya.

Proyek yang masa kontraknya selesai pada Oktober 2011 mendatang itu seluruhnya menggunakan dana murni negara. "Kita masih kuat membiayainya," katanya.

Setelah pembukaan jalur alternatif tersebut, maka jalur lingkar akan digunakan untuk kendaraan yang akan masuk ke wilayah Bandung sedangkan jalur eksisting untuk arah sebaliknya ke Timur yaitu Garut dan Tasikmalaya.

Untuk dijalur baru itu bisa dilewati dua lajur kendaraan satu arah melewati pinggang bukit dikiri kanannya yang sudah dipotong dan dipasangi beton bertulang dikedua sisi serta diikat dengan kawat besi yang saling terkait satu sama lainnya.

Adanya jalur baru itu diharapkan saat arus mudik kemacetan yang terjadi di Nagreg bisa dikurangi dan jumlah kendaraan yang lewat jadi tidak terlalu padat.

Direktur wilayah II Ditjen Bina Marga, Winarno menegaskan kepada pelaksana proyek yaitu BUMN dibawah kementrian PU agar melaksanakan kegiatan dengan baik dan sesuai kontrak kerja.

Ia mengingatkan agar material yang digunakan betul-betul sesuai dokumen dan bukan dari sisa material yang dihasilkan dari kegiatan pemotongan bukit.

Terhadap permintaan itu pelaksana proyek menyatakan kesanggupannya, termasuk kesiapan menyelesaikan pekerjaan pada akhir Juli 2011.(*)

(T.M027/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011