Pantai yang dikelilingi tebing 100 meter, terletak di pulau Phi Phi Leh di laut Andaman. Pantai ini hanya bisa diakses dengan menaiki perahu dari tempat terdekat seperti pulau Phuket atau Phi Phi, atau Krabi.
Baca juga: Thailand tutup pantai Maya Bay demi pulihkan ekosistem
Baca juga: Thailand buka pulau Phuket untuk turis mulai Oktober
Pihak otoritas Thailand menutup Maya Bay untuk publik pada 2018 dengan alasan area pantai dan terumbu karang telah rusak akibat aktivitas turis tanpa henti. Namun sejak awal tahun ini, sebagian pengunjung boleh kembali menikmati pantai.
"Hiu-hiu sudah kembali, terumbu karang tumbuh kembali dan airnya jernih lagi," kata Yuthasak Supasorn, Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, kepada Reuters.
"Ini menunjukkan alam kembali membaik bila diberikan waktu, dan kita harus mempertahankannya seperti itu."
Untuk memastikan alam di pantai Maya Bay tidak terganggu, pihak otoritas hanya mengizinkan maksimal 375 pengunjung datang dalam satu waktu. Berenang di sana masih dilarang. Kapal boleh berlabuh hanya di tempat yang ditentukan, di belakang teluk untuk menghindari kerusakan terumbu karang.
Sebelum pandemi, pariwisata menyumbang 12 persen ekonomi Thailand dan jadi kunci utama pertumbuhan, di mana negara tersebut didatangi 40 juta turis pada 2019.
Namun pariwisata massal kerap dibayar dengan lingkungan yang terdampak baik di Thailand maupun tempat lainnya di Asia Tenggara, di mana pantai indah berubah jadi gudang sampah.
"Maya Bay adalah tempat yang indah, luar biasa," kata Manuele Panin, turis 40 tahun dari Italia yang mengunjungi pantai itu.
"Saya pikir tak apa menutupnya selama ini demi melindungi alam dan membiarkannya kembali membaik."
Baca juga: Thailand menyaring pemandu wisata untuk mencegah virus corona
Baca juga: Thailand gembar-gemborkan pariwisata terpercaya di era virus corona
Baca juga: Thailand akan kembali buka bar dan berencana menerima sebagian turis
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022