Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan menyatakan minat investor Surat Utang Negara (SUN) pada lelang perdana awal 2022, Selasa, sangat baik yang ditandai dengan penawaran masuk mencapai Rp77,58 triliun.
"Incoming bids yang masuk sebesar Rp77,58 triliun, dibandingkan dengan target penerbitan Rp25 triliun, maka bid to cover ratio adalah sebesar 3,1 kali," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, penawaran masuk yang tinggi itu tidak terlepas dari kinerja APBN 2021 yang positif, terutama dari sisi penerimaan, yang menjadi sinyal kuat optimisme kelanjutan pemulihan ekonomi di 2022.
Deni memaparkan lelang awal tahun ini juga memperkenalkan seri benchmark baru tenor 15 tahun yaitu FR0093 yang mendapatkan penawaran terbesar yaitu Rp26,8 triliun atau 34,5 persen dari total penawaran masuk.
"Yield incoming bids FR0093 berkisar antara 6,35 persen sampai dengan 7 persen. Pemerintah memenangkan seri tersebut sebesar Rp6,3 triliun dengan WAY 6,46 persen serta yield tertinggi 6,5 persen," katanya.
Selain FR009, lanjut dia, fokus investor juga berada pada SUN benchmark dengan tenor 10 tahun FR0091 yang mencatatkan penawaran masuk sebesar Rp11,58 triliun atau 14,93 persen dari total penawaran.
Deni menambahkan partisipasi investor asing pada lelang hari ini mencapai Rp9,9 triliun atau 12,77 persen dari total penawaran, dengan penawaran dimenangkan sebesar Rp1,7 triliun atau 6,9 persen, yang mayoritas berasal dari seri FR0093.
"WAY pada lelang SUN hari ini hari ini secara umum tercatat lebih rendah apabila dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya. Penurunan terbesar terdapat pada tenor lima tahun yang mencapai 4 bps," katanya.
Sebelumnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp25 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana untuk awal tahun 2022 pada Selasa (4/1) dengan penawaran masuk mencapai Rp77,57 triliun.
Terdapat tiga seri SUN yang merupakan penerbitan baru dalam lelang tahun ini yaitu SPN03220406, SPN12230105 dan FR0093. Sisanya FR0090, FR0091, FR0092 dan FR0089 merupakan penerbitan lama.
Baca juga: Kemenkeu: investor domestik masih dominan dalam penawaran lelang SUN
Baca juga: Kemenkeu: Permintaan investor terjaga dalam lelang SUN
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022