Jakarta (ANTARA News) - PT Tirta Austenite Tbk, perusahaan yang memasarkan produk teknik dan gas keperluan industri, mencatat penjualan sebesar Rp269 miliar dan laba bersih Rp3,9 miliar pada 2010.

"Laba bersih perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp1,7 miliar dibanding dengan laba bersih perusahaan tahun 2009 sebesar Rp2,2 miliar yang antara lain diraih melalui program efisiensi," kata Dirut PT Tirta Austenite Arief Goenadibrata, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, penjualan naik sebesar Rp31 miliar atau 13 persen dibanding dengan penjualan 2009 sebesar Rp238 miliar. Arief mengatakan, kenaikan penjualan tersebut karena adanya kenaikan volume penjualan dan bukannya dari kenaikan harga.

Peningkatan penjualan, katanya, terjadi antara lain karena adanya perubahan strategi penjualan dari sebelumnya mengutamakan penjualan eceran menjadi penjualan kontrak besar. Hal itu, katanya, justru menurunkan harga penjualan namun karena volumenya besar maka nilai penjualan naik.

Selain itu, pada 2010 perusahaan juga mulai menggarap serius penjualan mesin las dan mesin potong yang pada 2009 belum dilakukan dengan baik.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tersebut juga memutuskan Johnny Santoso menjadi komisaris utama, Shinta Widjaja Kamdani menjadi komisaris dan Soebronto Laras sebagai komisaris independen

Hasil RUPST itu menyebutkan, dalam menjalankan kegiatan opersionalnya saat ini ada beberapa kendala yang dihadapi perseroan antara lain adanya kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif dasar listrik serta iklim investasi yang belum sepenuhnya membaik.

Perusahaan juga menghadapi kenaikan harga baja sebagai akibat permintaan yang meningkat dari pasar Jepang setelah adanya bencana tsunami.

Mengenai upaya meningkatkan kinerja tahun 2011 antara lain melalui penetrasi pasar dengan fokus pada pelanggan besar serta mengembangkan produk-produk baru yang lebih menguntungkan, peningkatan efisiensi, serta efektifitas dalam pengelolaan modal kerja.(*)
(ANTARA)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011