Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, menyatakan, tidak setuju kalau aktivitas dukun yang membantu persalinan yang ada di Desa di wilayah Provinsi Sulbar dihentikan.
"Maaf saya tidak menyetujui itu, yakni usulan untuk menghentikan aktivitas dukun beranak yang membantu persalinan di desa, usulan itu tidak mungkin saya penuhi," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Kamis.
Ia mengaku telah mendapatkan masukan dari bidan di desa yang ada di Kecamatan Bambaira Kabupaten Mamuju Utara yang meminta aktivitas dukun beranak di daerah itu dihentikan, dan penanganan persalinan masyarakat harus dilayani secara medis.
Menurut dia, bidan meminta persalinan dilakukan harus dilakukan secara medis karena tingginya angka kematian bayi yang ada di sejumlah daerah di Provinsi Sulbar akibat ditangani dukun beranak secara tradisional.
"Saya sendiri lahir dan besar di dunia ini berkat jasa dukun beranak bukan seorang bidan atau dokter. Jadi tidak mungkin orang-orang yang profesinya berjasa kepada saya lalu saya hilangkan," katanya.
Menurut dia, dukun beranak tidak harus dihentikan aktivitasnya karena adanya penanganan medis yang dianggap cukup efektif dan teruji dalam melayani persalinan masyarakat yang dilakukan bidan karena dukun beranak juga dapat lebih baik dari bidan jika mereka bertindak profesional melayani persalinan.
"Saya kira tidak perlu dukun beranak itu harus dihilangkan, karena mereka juga sudah banyak berjasa kepada masyarakat dalam melayani persalinan, keberadaan mereka juga akan membantu pemerintah melakukan pelayanan persalinan karena keterbatasan tenaga medis yang ada di desa seperti bidan desa," katanya.
Ia mengatakan, seharusnya dukun beranak yang ada di desa dilatih secara profesional para tenaga bidan agar dapat melakukan pelayanan persalinan kepada masyarakat secara maksimal bukan malah aktivitasnya dihentikan.
"Seharusnya dukun beranak dan bidan itu bekerja sama jangan malah saling bermusuhan, kerja sama itu penting untuk membantu persalinan yang ada di desa," katanya.
Ia meminta Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dapat memprogram pelatihan dukun beranak dan bidan secara bersama melalui program pelatihan untuk melayani persalinan agar dukun beranak dapat terus membantu program persalinan yang ada di desa. (MFH/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Karena tak mampu bayar biaya kesehatan pada pusat layanan yang lebih tinggi.
Kok pada buta sih, kan masyarakat Indonesia itu miskin?
Kenapa pemerintah Indonesia menciptakan rakyat Indonesia miskin?
Pada hal bumi en laut Indonesia kaya......