"Tidak ada gunanya IQ tinggi, tapi pemalas. Tidak memiliki disiplin," kata Sekjen Kemenkumham Andap Budhi Revianto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Presiden RI Ke-3 Prof Bacharuddin Jusuf Habibie, ujar Andap, pernah mengatakan seseorang yang memiliki intelligence quotient tinggi tetapi tidak memiliki disiplin dalam hidup maka tidak akan berguna hidupnya.
Menurut Andap, pesan tersebut singkat tetapi sarat akan makna, membangkitkan spirit bekerja dan bekerja. Menata ritme hidup dengan disiplin, kerja cerdas serta kerja ikhlas.
Baca juga: Menkumham paparkan keberhasilan Kemenkumham selama 2021
Baca juga: Kemenkumham Sumbar rehab ratusan warga binaan pecandu narkotika
Baca juga: Kemenkumham paparkan empat program utama setjen pada 2022
"Disiplin adalah suatu sikap yang harus kita miliki jika ingin menggapai kesuksesan," kata dia.
Ia mengatakan memiliki kedisiplinan juga merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan kepercayaan orang lain. Dengan memiliki sikap disiplin, orang tidak akan meremehkan. Sebab, segala pekerjaan yang dilakukan secara baik.
"Dengan disiplin, kita bisa menata perjalanan hidup setiap hari bahkan setiap jam. Hidup kita akan lebih bermakna," kata Andap.
Lebih lanjut Andap mengatakan sikap disiplin harus ditanamkan sejak dini sehingga mengakar dalam diri. Disiplin akan menjadi sebuah kebiasaan baik yang membawa dampak baik pula dalam kehidupan.
Lebih jauh, sambung dia, disiplin tidak hanya diterapkan dalam pekerjaan tapi juga di semua aspek kehidupan. Seperti halnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19.
"Banyak bentuk dari sikap disiplin. Di antaranya disiplin waktu, disiplin bekerja dan berbagai disiplin lainnya," ujar dia.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022