Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Universitas Paramadina Jakarta Yudi Latif meminta negara tidak menjadikan Pancasila hanya sebagai mitos.
"Pancasila jangan hanya dijadikan mitos saja, namun juga perlu di objektifikasi, didekatkan dengan realitas," katanya seusai dikusi `Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara` di Wisma LDII, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, Pancasila sebagai pandangan hidup selama ini telah dicampakan oleh elit negara dan tidak lagi menjadi dasar dalam mengambil kebijakan.
"Ada ketidak konsistenan, para elit selalu mengumbar kata pancasila sementara kebijakannya tidak berdasarkan falsafah Pancasila," katanya dalam acara yang digelar DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) itu.
Ia mencontohkan kebijakan ekonomi yang seharusnya sesuai konstitusi dan Pancasila, namun semakin lama justru semakin melenceng.
"Pelaksanaan pasal 33 yang seharusnya menjadikan sumber daya alam sebagai alat untuk mewujudkan keadilan sosial, namun justru kini dikuasai asing," katanya.
Ia menengarai sekitar 75 kebijakan dan undang-undang yang telah dikeluarkan pemerintah justru bertentangan dengan konstitusi.
Ia menambahkan, Pancasila sebagai falsafah bernegara, berbangsa dan bermasyarakat tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
"Bahkan cocok dengan nilai-nilai agama, karena memang digali dari kehidupan masyarakt Indonesia yang beragama," katanya.
Selain itu, Pancasila merupakan hasil dari perenungan semua tokoh, baik dari tokoh Islam maupun tokoh nasionalis guna menjadi dasar negara.
Sementara itu, Redaktur Senior Harian Kompas Budiarto Shambazy mengatakan, Pancasila perlu diperkenalkan kepada generasi muda dengan menggunakan kemasan sesuai perkembangan zaman.
Hal ini dibutuhkan, karena selama ini Pancasila semakin tidak dikenal oleh generasi muda dan dalam perkembangannya pengenalan Pancasila juga tidak berkembang.
"Perkembangan teknologi dan informasi saat ini memerlukan adaptasi, ini juga diperlukan dalam mengemas Pancasila," katanya.
Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo menilai, Pancasila seharusnya justru diajarkan kepada elit politik.
Menurut dia, perilaku elit mencontohkan penyimpangan terhadap Pancasila.(*)
(T.M041/R007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011