Manila (ANTARA News) - Duta besar China untuk Filipina, Kamis, mengatakan tuduhan intimidasi Manila dalam sengketa Kepulauan Spratly adalah gosip berlebihan.
Duta Besar Liu Jianchao juga mengatakan China berhak melindungi kedaulatannya di Spratly, namun negaranya tidak akan menggunakan kekerasan di wilayah sengketa di Laut China Selatan.
"Kami melaksanakan yurisdiksi atas wilayah ini sehingga kita akan melakukan apa pun yang yang tepat bagi kita untuk lakukan, untuk menerapkan yurisdiksi kita," kata Duta Besar dalam satu forum pers.
"Itu agak disayangkan bahwa masalah ini dimulai dengan desas-desus buruk," kata Liu mengacu laporan bahwa satu satu dua jet tempur China terbang dekat sebuah pesawat militer Filipina di Spratly.
Pekan lalu, Presiden Benigno Aquino mengatakan, ada tujuh insiden yang melibatkan konfrontasi China dengan Filipina di Spratly dalam waktu kurang dari empat bulan.
Insiden itu terjadi di wilayah Laut China Selatan di luar Spratly, gugusan pulau yang konon kaya minyak dan diklaim secara keseluruhan atau sebagian oleh Brunei, China, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
Insiden itu belum termasuk kasus sebuah kapal China menembaki nelayan Filipina.
"Kami menjelaskan itu. Tidak ada penembakan di daerah itu," kata Liu.
Duta Besar juga mengatakan bahwa beberapa insiden diduga adalah kasus survei ilmiah China yang disalahpahami sebagai kegiatan militer.(*)
H-AK/A023
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011