Beijing (ANTARA News) - Menteri keuangan Perancis Christine Lagarde, kandidat utama kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Kamis, mengaku "sangat puas" atas pertemuannya bersama para pejabat tinggi China.
Lagarde dianggap favorit kuat pengganti mantan bos IMF Dominique Strauss-Kahn yang ditahan bulan lalu karena dakwaan pemerkosaan. Lagarde berada di Beijing sebagai bagian dari tur dunia untuk menggalang dukungan pencalonannya sebagai juragan IMF.
Dia bertemu Wakil Perdana Menteri China Wang Qishan dan gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan Rabu kemarin.
Lagarde mengatakan dia memiliki diskusi mendalam mengenai pencalonannya bersama Zhou. Dia juga mengatakan IMF bisa membantu China dalam mendukung penggunaan mata uang China di pasar global, yang menjadi salah satu tujuan utama Beijing.
Sementara Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee, Selasa lalu, menyatakan negaranya belum berkomitmen untuk mendukung pencalonan Lagarde.
Kendala utama bagi pencalonan Lagarde adalah kemungkinan penyelidikan atas perannya dalam pembayaran arbitrase keuangan pada 2008.
Kepala bank sentral Meksiko Agustin Carstens, yang juga mencalonkan diri untuk jabatan IMF, akan mengunjungi China minggu depan.
Legarde mengatakan proses seleksi Direktur Pelaksana IMF yang baru harus terbuka, transparan dan berdasarkan kompetensi. Dia menambahkan, reformasi IMF harus menguntungkan perekonomian sedang berkembang, termasuk China.
"Kecenderungan reformasi yang sudah terjadi harus dilanjutkan dan harus dikembangkan, baik dalam hubungan dengan dana pemerintah, maupun dalam hubungan dengan keterwakilan anggotanya, terutama dengan negara-negara yang diwakili," kata Lagarde seperti dikutip AFP.
Lagarde mengatakan suara China dalam IMF harus dinaikkan menjadi 6,4 persen demi mencerminkan lebih baiknya perekonomian negara ini.
Pada November, IMF setuju menambah hak suara untuk perekonomian sedang berkembang besar (China) yang akan menyalip Jerman, Peancis dan Inggris dalam peringkat kekuatan dana.(*)
Nenny
Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011