"Keinginan Australia bekerja sama itu sudah disampaikan secara resmi kepada Pemerintah Provinsi NTT melalui Unit Transfusi Darah PMI NTT beberapa waktu lalu," ujarnya di Kupang, Kamis.
Ia menimpali, "Sumber daya kita memang masih sangat terbatas dalam pengelolaan transfusi darah tetapi kami sudah mendapat tawaran kerja sama dari Palang Merah Australia."
Dia mengatakan, Australia menginginkan kerja sama dapat dilakukan secara langsung dengan PMI NTT karena tidak ingin ada birokrasi yang panjang dalam proses kerja sama itu.
Hanya saja, PMI NTT tidak ingin kerja sama itu mengganggu hubungan dengan PMI Pusat sehingga pihaknya menyarankan agar proses kerja sama dilakukan melalui PMI Pusat.
"Kalau Australia ingin kerja sama cepat direalisasikan tetapi kami tetap mengarahkan agar semua proses kerja sama harus melalui PMI Pusat," kata Ehe Teron.
Mengenai bentuk bantuan, dia mengatakan, Palang Merah Australia akan memberikan bantuan relawan untuk ditugaskan di PMI NTT.
"Ada beberapa jenis bantuan tetapi yang paling penting adalah ada relawan yang dikirim ke NTT. Mereka akan membantu, sekaligus memberikan pembinaan kepada tenaga-tenaga kita di NTT," katanya.
Dengan demikian, ke depan, unit pengelola transfusi darah bisa memiliki sumber daya manusia yang bisa diandalkan sehingga bisa bekerja secara mandiri, katanya.
(T.B017/R007)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
