London (ANTARA News/AFP) - Rafael Nadal mengaku merasa tegang pasca-menang secara heroik di final Prancis Terbuka pada minggu lalu, kendati menang mudah 6-4, 6-4 lawan petenis kualifikasi dari Australia, Matthew Ebden, pada turnamen Queen`s di London, Rabu.

Nadal menoreh kemenangan keenam di Roland Garros dengan mengalahkan Roger Federer di Paris pada Minggu, dan empat hari kemudian tampil pada turnamen di lapangan berbeda di barat London.

Kendati Nadal tidak menemui kesusahan mengatasi lawannya pada tiap game sehingga menang dalam tempo 75 menit, petenis Spanyol itu mengaku bahwa pikiran dan pukulannya tidak setajam yang diharapkannya saat menghadapi lawannya dari peringkat 168 dunia dan baru 11 kali tampil dalam turnamen Tur ATP.

Dengan hanya tinggal 11 hari lagi menunggu datangnya turnamen mempertahankan gelar di Wimbledon, Nadal sadar bahwa tidak punya banyak waktu untuk beristirahat, padahal ada perbedaan sangat besar di antara kedua turnamen Grand Slam itu.

"Saya mengalami turnamen keras di Roland Garros. Saya bermain amat panjang, jadi tenaga saya terkuras dan tidak dalam kondisi puncak saat ini," kata Nadal, yang akan menghadapi Radek Stepanek pada putaran ketiga.

Ia menambahkan, "Saya di sini karena saya mencintai turnamen ini. Ini salah satu turnamen paling indah di dunia. Ada waktu sekitar satu setengah bulan dari Roland Garros ke Wimbledon, tetapi saya kira amat sulit melakukan perubahan."
(Uu.A008/A023)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011