Jakarta (ANTARA) - Petenis putri nomor dua dunia Aryna Sabalenka menyatakan hanya akan menganggap 2022 sebagai tahun yang sukses seandainya menjuarai tunggal putri Grand Slam perdananya.
Petenis Belarus yang sudah 10 kali menjuarai tunggal putri WTA itu akan mengawali musimnya di Adelaide International pekan ini dengan menjadi unggulan kedua di belakang peringkat teratas Ashleigh Barty.
Dia baru bisa melewati babak 16 besar Grand Slam ketika mencapai semifinal Wimbledon dan US Open tahun. Dalam dua semifinal itu dia selalu kalah tiga set.
Baca juga: Barty sebut banyak bakat baru jadi pertanda baik bagi turnamen putri
Petenis berusia 23 tahun itu mengaku rasa gugup telah membuat dia gagal dalam kedua kesempatan itu. Dia bertekad tak akan mengulanginya tahun ini.
"Saya pikir dua pertandingan di mana saya kalah dalam semifinal adalah langkah kecil untuk mewujudkan mimpi ini," kata Sabalenka kepada wartawan di Adelaide seperti dikutip AFP.
"Kini saya kira tidak akan gugup lagi dalam semifinal Grand Slam," sambung Sabalenka seraya kesalahan telah membuatnya sering kalah dalam laga-laga penentuan.
Sabalenka mendapatkan bye pada putaran pertama turnamen Adelaide dan akan melawan petenis Slovenia Kaja Juvan pada babak kedua.
Baca juga: Ketua Australian Open belum bisa pastikan partisipasi Djokovic
Baca juga: Raducanu absen dalam turnamen pemanasan jelang Australian Open
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022